Harga Minyak Turun Pascalibur Thanksgiving
Sabtu, 28 November 2015 - 12:41 WIB
Harga Minyak Turun Pascalibur Thanksgiving
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia turun pascaliburan Thanksgiving di New York karena dolar Amerika Serikat (USD) reli untuk delapan bulan dan jatuh dalam ekuitas China, menambah tekanan untuk minyak mentah berjangka kelebihan pasokan.
Seperti dikutip dari The Star, Sabtu (28/11/2015), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 3%, setelah libur Thanksgiving. Minyak mentah brent malah tergelincir lebih dari 1%.
Dolar mencapai level tertinggi akhir Maret terhadap sekeranjang mata uang pada spekulasi Swiss National Bank akan mengikuti Bank Sentral Eropa dalam menjatuhkan suku bunga deposito. Penguatan greenback membuat komoditas berdenominasi USD, termasuk minyak, kurang terjangkau bagi pemegang mata uang seperti euro.
Di China, harga saham merosot 5% dilanda kekhawatiran atas peraturan dan penurunan keuntungan sektor industri.
WTI naik USD1,33 menjadi USD41,71 per barel. Aktivitas di WTI telah menyusut sejak Senin. Minyak brent mengakhiri sesi turun 60 sen menjadi USD44,86.
Untuk minggu ini, WTI naik 4% dan brent kurang dari setengah persen. Tapi untuk bulanan, keduanya turun sekitar 10%.
Analis memperkirakan minyak untuk masuk perdagangan lebih berhati-hati pekan depan menjelang pertemuan pengaturan kebijakan yang sangat penting dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 4 Desember.
Sementara OPEC diharapkan untuk tetap tingkat produksi yang tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar, pedagang dan investor waspada terhadap komentar terbaru oleh eksportir minyak mentah atas Arab Saudi itu terbuka untuk bekerja pada langkah-langkah dukungan harga dengan produsen minyak lainnya.
"Pertemuan menjanjikan untuk menjadi sangat hidup dan sengit. Bahkan mungkin ada pemogokan dan itu masih bisa muncul kejutan yang sangat tidak mungkin," kata David Hufton, analis berbasis di London PVM.
Seperti dikutip dari The Star, Sabtu (28/11/2015), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 3%, setelah libur Thanksgiving. Minyak mentah brent malah tergelincir lebih dari 1%.
Dolar mencapai level tertinggi akhir Maret terhadap sekeranjang mata uang pada spekulasi Swiss National Bank akan mengikuti Bank Sentral Eropa dalam menjatuhkan suku bunga deposito. Penguatan greenback membuat komoditas berdenominasi USD, termasuk minyak, kurang terjangkau bagi pemegang mata uang seperti euro.
Di China, harga saham merosot 5% dilanda kekhawatiran atas peraturan dan penurunan keuntungan sektor industri.
WTI naik USD1,33 menjadi USD41,71 per barel. Aktivitas di WTI telah menyusut sejak Senin. Minyak brent mengakhiri sesi turun 60 sen menjadi USD44,86.
Untuk minggu ini, WTI naik 4% dan brent kurang dari setengah persen. Tapi untuk bulanan, keduanya turun sekitar 10%.
Analis memperkirakan minyak untuk masuk perdagangan lebih berhati-hati pekan depan menjelang pertemuan pengaturan kebijakan yang sangat penting dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 4 Desember.
Sementara OPEC diharapkan untuk tetap tingkat produksi yang tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar, pedagang dan investor waspada terhadap komentar terbaru oleh eksportir minyak mentah atas Arab Saudi itu terbuka untuk bekerja pada langkah-langkah dukungan harga dengan produsen minyak lainnya.
"Pertemuan menjanjikan untuk menjadi sangat hidup dan sengit. Bahkan mungkin ada pemogokan dan itu masih bisa muncul kejutan yang sangat tidak mungkin," kata David Hufton, analis berbasis di London PVM.
(izz)
