BNI & Paguyuban Budiasi Sebarkan 1,5 Juta Bibit Tanaman Keras
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan Paguyuban Budiasi, kembali mendistribusikan bibit-bibit Tanaman Keras dan Tanaman Langka. Pada tahun 2015 ini, sebanyak 1,5 juta bibit tanaman keras dan sekitar 20.000 bibit tanaman langka siap disebarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
"Sebagian besar bibit yang dibagikan adalah termasuk bibit-bibit tanaman buah khas Indonesia, sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo agar buah-buahan Indonesia dapat mendunia," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/11/2015).
Dia melanjutkan, pendistribusian bibit tanaman ini juga selaras dengan peringatan Hari Menanam Pohon Nasional yang diperingati pada 28 November 2015. Bibit tanaman buah yang didistribusikan adalah pohon Mangga, Jeruk, Durian, Sirsak, Nangka, Nangkadak (persilangan Nangka dan Cempedak), Rambutan, Kelengkeng, Jambu Mete, Pala, serta tanaman buah langka seperti Buni, Kecapi, Jambu Bol, dan Matoa.
Achmad menyebutkan, tahun ini merupakan tahun kelima Pendistribusian Bibit Tanaman Keras yang dilaksanakan BNI dengan Paguyuban Budiasi sejak tahun 2011, dan memasuki tahun ketiga Pendistribusian Bibit Tanaman Langka ke dalam program pembibitan sejak tahun 2013.
Menurutnya, konsistensi kedua lembaga tersebut menunjukkan tingginya komitmen dalam mendukung program pemerintah, yaitu Penanaman 1 Miliar Pohon atau dikenal dengan OBIT (one billion Indonesia trees).
"BNI sebagai badan usaha milik negara secara aktif mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi karbon sebesar 26% - 41%," ujar Achmad.
Salah satu upaya untuk menurunkan emisi karbon tersebut adalah dengan melalui Program Penanaman 1 Miliar Pohon yang didukung BNI dan Paguyuban Budiasi dengan Program Pembibitan Tanaman Keras dan Tamanan Langka.
Sejak 2011, lanjutnya, nilai kontribusi BNI dalam mengembangkan Pembibitan Tanaman Keras bersama Paguyuban Budiasi telah mencapai lebih dari Rp 21 miliar, belum termasuk kontribusi pada pembibitan Tanaman Langka yang mencapai lebih dari Rp 3 miliar dalam 3 tahun terakhir ini.
Bibit tanaman yang berhasil dikembangkan, akan diberikan gratis kepada masyarakat. Bibit tersebut juga kerap dimanfaatkan untuk acara-acara kenegaraan. Bibit tersebut akan didistribusikan khususnya untuk daerah Bopuncur (Bogor, Puncak dan Cianjur) serta penghijauan daerah aliran sungai (DAS) khususnya sungai Ciliwung dan anak sungai terkait dan penghijauan wilayah Indonesia.
Achmad mengungkapkan, dukungan BNI terhadap pelestarian lingkungan dilakukan melalui berbagai pendekatan, baik bisnis maupun non bisnis. "Sebagai contoh, BNI mendukung program penghijauan melalui pembangunan Hutan Kota dan Taman Kota di Banda Aceh, Bali, Solo, Wonosari DIY, Mojokerto, dan DKI Jakart," terangnya.
Apalagi, BNI juga mendukung pengembangan kayu jati bersertifikat ramah lingkungan di Yogjakarta, mendistribusikan satu juga bibit pohon secara gratis kepada masyarakat, membangun pembangkit listrik mikro hidro dan memanfaatkan limbah ternak (biogas) untuk kompor rumah tangga ramah lingkungan.
"Kami juga mendukung rehabilitasi orang utan di Kalimantan Tengah, pengelolaan madu hutan di Sumbawa secara ramah lingkungan, serta penanaman pada berbagai kesempatan dan kawasan di Indonesi," tutupnya.
"Sebagian besar bibit yang dibagikan adalah termasuk bibit-bibit tanaman buah khas Indonesia, sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo agar buah-buahan Indonesia dapat mendunia," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/11/2015).
Dia melanjutkan, pendistribusian bibit tanaman ini juga selaras dengan peringatan Hari Menanam Pohon Nasional yang diperingati pada 28 November 2015. Bibit tanaman buah yang didistribusikan adalah pohon Mangga, Jeruk, Durian, Sirsak, Nangka, Nangkadak (persilangan Nangka dan Cempedak), Rambutan, Kelengkeng, Jambu Mete, Pala, serta tanaman buah langka seperti Buni, Kecapi, Jambu Bol, dan Matoa.
Achmad menyebutkan, tahun ini merupakan tahun kelima Pendistribusian Bibit Tanaman Keras yang dilaksanakan BNI dengan Paguyuban Budiasi sejak tahun 2011, dan memasuki tahun ketiga Pendistribusian Bibit Tanaman Langka ke dalam program pembibitan sejak tahun 2013.
Menurutnya, konsistensi kedua lembaga tersebut menunjukkan tingginya komitmen dalam mendukung program pemerintah, yaitu Penanaman 1 Miliar Pohon atau dikenal dengan OBIT (one billion Indonesia trees).
"BNI sebagai badan usaha milik negara secara aktif mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi karbon sebesar 26% - 41%," ujar Achmad.
Salah satu upaya untuk menurunkan emisi karbon tersebut adalah dengan melalui Program Penanaman 1 Miliar Pohon yang didukung BNI dan Paguyuban Budiasi dengan Program Pembibitan Tanaman Keras dan Tamanan Langka.
Sejak 2011, lanjutnya, nilai kontribusi BNI dalam mengembangkan Pembibitan Tanaman Keras bersama Paguyuban Budiasi telah mencapai lebih dari Rp 21 miliar, belum termasuk kontribusi pada pembibitan Tanaman Langka yang mencapai lebih dari Rp 3 miliar dalam 3 tahun terakhir ini.
Bibit tanaman yang berhasil dikembangkan, akan diberikan gratis kepada masyarakat. Bibit tersebut juga kerap dimanfaatkan untuk acara-acara kenegaraan. Bibit tersebut akan didistribusikan khususnya untuk daerah Bopuncur (Bogor, Puncak dan Cianjur) serta penghijauan daerah aliran sungai (DAS) khususnya sungai Ciliwung dan anak sungai terkait dan penghijauan wilayah Indonesia.
Achmad mengungkapkan, dukungan BNI terhadap pelestarian lingkungan dilakukan melalui berbagai pendekatan, baik bisnis maupun non bisnis. "Sebagai contoh, BNI mendukung program penghijauan melalui pembangunan Hutan Kota dan Taman Kota di Banda Aceh, Bali, Solo, Wonosari DIY, Mojokerto, dan DKI Jakart," terangnya.
Apalagi, BNI juga mendukung pengembangan kayu jati bersertifikat ramah lingkungan di Yogjakarta, mendistribusikan satu juga bibit pohon secara gratis kepada masyarakat, membangun pembangkit listrik mikro hidro dan memanfaatkan limbah ternak (biogas) untuk kompor rumah tangga ramah lingkungan.
"Kami juga mendukung rehabilitasi orang utan di Kalimantan Tengah, pengelolaan madu hutan di Sumbawa secara ramah lingkungan, serta penanaman pada berbagai kesempatan dan kawasan di Indonesi," tutupnya.
(dyt)