Penguatan Rupiah Diperkirakan Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diperkirakan dapat melanjutkan kenaikannya seiring mulai menguatnya sejumlah mata uang terhadap laju dolar Amerika Serikat (USD).
"Namun demikian, tetap perlu mencermati sentimen yang ada dan mewaspadai jika penguatan tersebut hanya sementara," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.799-Rp13.815/USD.
Reza menyampaikan, mulai adanya sentimen positif membuat laju rupiah mampu berbalik arah menguat. Sentimen dari melemahnya laju USD seiring rilis Chicago PMI di bawah ekspektasi.
"Yang diikuti oleh pending home sales dan Dallas Fed manufacturing index yang juga di bawah ekspektasi lalu menguatnya laju AUD seiring ekspektasi akan membaiknya ekonomi Australia dengan adanya pelonggaran ekonominya," jelas dia.
Selain itu, ekspektasi akan naiknya yuan setelah IMF menambahkannya ke dalam mata uang cadangan (meskipun di akhir perdagangan ditutup melemah) dan sentimen dari dalam negeri berupa rilis inflasi yang dinilai rendah.
"Terpantau, laju EUR, GBP, CNY, CHF, JPY, dan beberapa lainnya kembali mengalami kenaikan. Kenaikan laju rupiah ini mampu mengesampingkan ekspektasi kami akan adanya pelemahan," pungkasnya.
"Namun demikian, tetap perlu mencermati sentimen yang ada dan mewaspadai jika penguatan tersebut hanya sementara," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.799-Rp13.815/USD.
Reza menyampaikan, mulai adanya sentimen positif membuat laju rupiah mampu berbalik arah menguat. Sentimen dari melemahnya laju USD seiring rilis Chicago PMI di bawah ekspektasi.
"Yang diikuti oleh pending home sales dan Dallas Fed manufacturing index yang juga di bawah ekspektasi lalu menguatnya laju AUD seiring ekspektasi akan membaiknya ekonomi Australia dengan adanya pelonggaran ekonominya," jelas dia.
Selain itu, ekspektasi akan naiknya yuan setelah IMF menambahkannya ke dalam mata uang cadangan (meskipun di akhir perdagangan ditutup melemah) dan sentimen dari dalam negeri berupa rilis inflasi yang dinilai rendah.
"Terpantau, laju EUR, GBP, CNY, CHF, JPY, dan beberapa lainnya kembali mengalami kenaikan. Kenaikan laju rupiah ini mampu mengesampingkan ekspektasi kami akan adanya pelemahan," pungkasnya.
(izz)