Widhyawan Prawiraatmadja Ditunjuk Jadi Gubernur Indonesia untuk OPEC
A
A
A
JAKARTA - Pada sidang OPEC ke-168, 4 Desember 2015 di Vienna Austria, usulan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said kepada sidang Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), untuk menunjuk Widhyawan Prawiraatmadja sebagai Gubernur OPEC dari Indonesia, diterima dan disetujui seluruh anggota OPEC.
Widhyawan akan menjabat selaku Gubernur Indonesia untuk OPEC selama dua tahun. "Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kebutuhan energi yang cukup tinggi. Begabungnya kita kembali ke OPEC merupakan bagian dari upaya kita menjamin kecukupan energi nasional," katanya seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (5/12/2015).
Dia menuturkan, kecukupan energi ini juga bagian dari membangun ketahanan energi, yang harus diikuti dengan pengembangan energi baru terbarukan secara sungguh-sungguh. "Komitmen kita untuk mencapai 25% penggunaan energi terbarukan dari seleuruh kebutuhan energi harus dicapai di tahun 2025," lanjut dia.
Peranan OPEC dinilai banyak kalangan international memiliki peranan signifikan dalam mendorong pergerakan harga minyak dunia ke titik keseimbangan baru yan menguntungkan bagi perekonomian dunia.
Indonesia selaku produsen sekaligus pengimpor minyak bumi (baik mentah maupun produk) memilik peran unik dalam proses pengambilan keputusan di OPEC. "Keterlibatan Indonesia dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan OPEC, diharapkan dapat menjaga kepentingan nasional," tandasnya.
Widhyawan Prawiraatmadja lahir di Bandung, 4 Agustus 1960 (55 tahun). Lebih dari 20 tahun berkarir di sector energi. Jabatan yang pernah dipegang, Country Executive GE Energy Indonesia, Senior Vice President (SVP) untuk Corporate Planning, Pengembangan Bisnis dan Transformasi PT Pertamina (Persero), Wakil Ketua Perencanaan dan sebagai Sekretaris Perusahaan BP MIGAS (SKKMigas). Pada 2013 menjadi Wakil Ketua Pengendalian Komersial SKK Migas dan pada 2014 sebagai Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM.
Widhyawan akan menjabat selaku Gubernur Indonesia untuk OPEC selama dua tahun. "Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kebutuhan energi yang cukup tinggi. Begabungnya kita kembali ke OPEC merupakan bagian dari upaya kita menjamin kecukupan energi nasional," katanya seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (5/12/2015).
Dia menuturkan, kecukupan energi ini juga bagian dari membangun ketahanan energi, yang harus diikuti dengan pengembangan energi baru terbarukan secara sungguh-sungguh. "Komitmen kita untuk mencapai 25% penggunaan energi terbarukan dari seleuruh kebutuhan energi harus dicapai di tahun 2025," lanjut dia.
Peranan OPEC dinilai banyak kalangan international memiliki peranan signifikan dalam mendorong pergerakan harga minyak dunia ke titik keseimbangan baru yan menguntungkan bagi perekonomian dunia.
Indonesia selaku produsen sekaligus pengimpor minyak bumi (baik mentah maupun produk) memilik peran unik dalam proses pengambilan keputusan di OPEC. "Keterlibatan Indonesia dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan OPEC, diharapkan dapat menjaga kepentingan nasional," tandasnya.
Widhyawan Prawiraatmadja lahir di Bandung, 4 Agustus 1960 (55 tahun). Lebih dari 20 tahun berkarir di sector energi. Jabatan yang pernah dipegang, Country Executive GE Energy Indonesia, Senior Vice President (SVP) untuk Corporate Planning, Pengembangan Bisnis dan Transformasi PT Pertamina (Persero), Wakil Ketua Perencanaan dan sebagai Sekretaris Perusahaan BP MIGAS (SKKMigas). Pada 2013 menjadi Wakil Ketua Pengendalian Komersial SKK Migas dan pada 2014 sebagai Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM.
(dyt)