IHSG Diprediksi Berbalik Menguat
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik arah menguat jika volume beli dapat meningkat.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sebaliknya IHSG juga menyimpan potensi pelemahan lanjutan.
"Secara intraday dimungkinkan hanya akan bergerak flat, terkecuali ada sentimen baru. Sisa utang gap di level 4.346-4.381 masih ada, namun diperkirakan laju IHSG belum tentu akan mendekati level utang gap tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.480-4.550 dan resisten 4.548-4.565. Laju IHSG kemarin di area target support 4.500-4.523 dan gagal mendekati area target resisten 4.545-4.558.
"Pelemahan yang terjadi kemarin masih memperlihatkan adanya pertahanan dari volume beli. Namun demikian, ketahanan volume beli tersebut masih harus diuji seiring masih belum jelasnya sentimen yang ada," jelas Reza.
Menurutnya, hingga akhir pekan, laju pelemahan IHSG masih berlanjut di mana pelaku pasar masih banyak yang melakukan aksi jualnya.
Hampir mayoritas indeks sektoral mengalami pelemahan dimana hanya aneka industri dan perdagangan yang masih terpantau menguat.
Belum adanya sentimen positif dari global dan internal yang signifikan mampu mengangkat IHSG membuat laju IHSG cenderung tertekan dan tetap berada di zona merahnya.
Pelemahan seiring respons terhadap laju bursa saham AS yang juga masih melanjutkan pelemahannya dan tidak adanya stimulus baru dari ECB.
Selain itu, pelemahan juga ditopang maraknya anggapan masalah Freeport akan dapat mengganggu ekonomi Indonesia, meski demikian kami tidak melihat sentimen tersebut yang memengaruhi utama laju IHSG.
"Transaksi asing kembali melakukan aksi beli dan didukung dengan terapresiasinya rupiah. Asing kembali masuk (dari net sell Rp395,32 miliar menjadi net buy Rp182 miliar)," pungkasnya.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sebaliknya IHSG juga menyimpan potensi pelemahan lanjutan.
"Secara intraday dimungkinkan hanya akan bergerak flat, terkecuali ada sentimen baru. Sisa utang gap di level 4.346-4.381 masih ada, namun diperkirakan laju IHSG belum tentu akan mendekati level utang gap tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.480-4.550 dan resisten 4.548-4.565. Laju IHSG kemarin di area target support 4.500-4.523 dan gagal mendekati area target resisten 4.545-4.558.
"Pelemahan yang terjadi kemarin masih memperlihatkan adanya pertahanan dari volume beli. Namun demikian, ketahanan volume beli tersebut masih harus diuji seiring masih belum jelasnya sentimen yang ada," jelas Reza.
Menurutnya, hingga akhir pekan, laju pelemahan IHSG masih berlanjut di mana pelaku pasar masih banyak yang melakukan aksi jualnya.
Hampir mayoritas indeks sektoral mengalami pelemahan dimana hanya aneka industri dan perdagangan yang masih terpantau menguat.
Belum adanya sentimen positif dari global dan internal yang signifikan mampu mengangkat IHSG membuat laju IHSG cenderung tertekan dan tetap berada di zona merahnya.
Pelemahan seiring respons terhadap laju bursa saham AS yang juga masih melanjutkan pelemahannya dan tidak adanya stimulus baru dari ECB.
Selain itu, pelemahan juga ditopang maraknya anggapan masalah Freeport akan dapat mengganggu ekonomi Indonesia, meski demikian kami tidak melihat sentimen tersebut yang memengaruhi utama laju IHSG.
"Transaksi asing kembali melakukan aksi beli dan didukung dengan terapresiasinya rupiah. Asing kembali masuk (dari net sell Rp395,32 miliar menjadi net buy Rp182 miliar)," pungkasnya.
(izz)