Harga Komoditas Merosot, Menteri Susi: Laut Harapan Terakhir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk menjadikan laut sebagai masa depan bangsa adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, produk komoditas seperti pertambangan sudah tidak bisa diharapkan lagi lantaran harganya yang terus merosot.
Ia menjelaskan selain harganya yang sudah semakin tidak menarik, jumlahnya pun kini sudah semakin terkikis. Ditambah lagi, gerakan peduli perubahan iklim terus gencar dilakukan dan membuat harga komoditas semakin merosot.
"Tambang Indonesia sudah semakin berkurang dan harga sudah semakin tidak menarik. Apalagi gerakan climate change akan terus turunkan harga batubara karena orang semakin tidak senang batubara," katanya di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Selain itu, sambung mantan Bos Susi Air ini tindakan eksploitasi batubara juga mendegradasi lingkungan dan hutan. Industri-industri yang mengandalkan produk hasil hutan juga semakin tidak berjaya.
(Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Jadikan Susi Menteri Percontohan)
"Minyak yang dulu menjadikan kita salah satu produsen terbesar, sekarang justru jadi net importir. Kita tinggal punya laut sekarang, maka dari itu laut harus kita jaga dengan baik dan harus segera dilakukan," tandasnya.
Ia menjelaskan selain harganya yang sudah semakin tidak menarik, jumlahnya pun kini sudah semakin terkikis. Ditambah lagi, gerakan peduli perubahan iklim terus gencar dilakukan dan membuat harga komoditas semakin merosot.
"Tambang Indonesia sudah semakin berkurang dan harga sudah semakin tidak menarik. Apalagi gerakan climate change akan terus turunkan harga batubara karena orang semakin tidak senang batubara," katanya di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Selain itu, sambung mantan Bos Susi Air ini tindakan eksploitasi batubara juga mendegradasi lingkungan dan hutan. Industri-industri yang mengandalkan produk hasil hutan juga semakin tidak berjaya.
(Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Jadikan Susi Menteri Percontohan)
"Minyak yang dulu menjadikan kita salah satu produsen terbesar, sekarang justru jadi net importir. Kita tinggal punya laut sekarang, maka dari itu laut harus kita jaga dengan baik dan harus segera dilakukan," tandasnya.
(akr)