Hadapi MEA, Pemerintah Diminta Siapkan SDM Berkualitas
A
A
A
JAKARTA - Dalam menghadapi era pasar besar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah diminta tidak hanya mengedepankan pembangunan infranstruktur tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di kalangan pemuda.
"Pemerintah seharusnya tidak hanya memprioritaskan infranstruktur dalam pembangunan nasional. Pemerintah harus menyiapkan pemuda Indonesia untuk menghadapi pasar global guna memperkuat SDM," ujar Ketua Umum Pengurus Nasional Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PN GMII) Merciano Niko Kapisan, dalam Rapat Pimpinan Nasional II dan Workshop Pengkaderan Nasional di Hotel Menteng, Jakarta, Senin (15/12/2015).
Niko menuturkan, jika pemuda terus dibina dengan baik dan benar, bukan tidak mungkin hal ini mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Karena, pemuda merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa.
"Bina pemuda agar jadi calon pemimpin yang mumpuni. Kemudian agar pemuda Indonesia dijadikan obyek strategis nasional guna kepemimpinan ke depan, agar pemuda lebih terarah dan terbina," tegasnya.
Pemerintah diharapkan menyiapkan bibit-bibit unggul untuk menghadapi pasar global. "Sebagai kaum intelektual, kita harus bisa menyiapkan diri menghadapi arus globalisasi. Semoga kita mampu menghadapinya," kata Niko.
Dia berharap, pemuda Indonesia mampu bersaing dengan negara luar. Karena mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat Indonesia akan menghadapi pasar global. "Makanya pemerintah harus menyiapkan pemuda agar siap bersaing di MEA," pungkasnya.
"Pemerintah seharusnya tidak hanya memprioritaskan infranstruktur dalam pembangunan nasional. Pemerintah harus menyiapkan pemuda Indonesia untuk menghadapi pasar global guna memperkuat SDM," ujar Ketua Umum Pengurus Nasional Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PN GMII) Merciano Niko Kapisan, dalam Rapat Pimpinan Nasional II dan Workshop Pengkaderan Nasional di Hotel Menteng, Jakarta, Senin (15/12/2015).
Niko menuturkan, jika pemuda terus dibina dengan baik dan benar, bukan tidak mungkin hal ini mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Karena, pemuda merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa.
"Bina pemuda agar jadi calon pemimpin yang mumpuni. Kemudian agar pemuda Indonesia dijadikan obyek strategis nasional guna kepemimpinan ke depan, agar pemuda lebih terarah dan terbina," tegasnya.
Pemerintah diharapkan menyiapkan bibit-bibit unggul untuk menghadapi pasar global. "Sebagai kaum intelektual, kita harus bisa menyiapkan diri menghadapi arus globalisasi. Semoga kita mampu menghadapinya," kata Niko.
Dia berharap, pemuda Indonesia mampu bersaing dengan negara luar. Karena mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat Indonesia akan menghadapi pasar global. "Makanya pemerintah harus menyiapkan pemuda agar siap bersaing di MEA," pungkasnya.
(dmd)