Kenangan Rizal Ramli terhadap Sosok Ibunda
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengenang kembali sosok mendiang ibunda tercinta dalam peringatan Hari Ibu yang jatuh pada hari ini.
Rizal bercerita, dirinya sudah ditinggal kedua orang tua sejak masih berumur lima tahun. Namun, kenangan kepada Ibunda tercinta tak luput dari ingatannya.
"Kalau ini penting karena saya umur lima tahun sudah yatim piatu. Ibu saya mengenyam pendidikan di Belanda," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Menurut dia, ibunya sebagai seornag guru dan sosok perempuan yang hobi menggunakan sepeda. Padahal, pada zamannya masih jarang ada yang memakai.
"Tak ada yang pakai sepeda. Semua orang tidak ada yang naik sepeda. Perempuan modern yang naik sepeda, dia aktif olahraga, dan dia ajarkan saya membaca, dari umur tiga tahun saya sudah bisa baca," katanya.
Warisan sang Ibu itulah yang menurut Rizal menjadi bekal hidupnya hingga sekarang menjabat menko bidang kemaritiman. Hingga saat ini, dia masih hobi membaca.
"Ternyata itu warisan paling penting dari Ibu saya karena saya doyan baca, semuanya dibaca. Saya bisa sampai di titik ini karena banyak baca, dengan membaca, kita seolah dialog dengan tokoh penting," tutur Rizal.
Buku yang dibacanya, lanjut Rizal, lebih terarah kepada mengenal sosok para pemimpin besar dunia. Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh wanita di Tanah Air.
"Baca buku pemimpin besar sama saja dialog dengan pemimpin besar. Saya terimakasih dengan almarhumah Ibu saya dan Ibu lainnya di Indonesia karena kehidupan sulit tapi seorang ibu yang baik berkorban buat anaknya," pungkas Rizal.
Rizal bercerita, dirinya sudah ditinggal kedua orang tua sejak masih berumur lima tahun. Namun, kenangan kepada Ibunda tercinta tak luput dari ingatannya.
"Kalau ini penting karena saya umur lima tahun sudah yatim piatu. Ibu saya mengenyam pendidikan di Belanda," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Menurut dia, ibunya sebagai seornag guru dan sosok perempuan yang hobi menggunakan sepeda. Padahal, pada zamannya masih jarang ada yang memakai.
"Tak ada yang pakai sepeda. Semua orang tidak ada yang naik sepeda. Perempuan modern yang naik sepeda, dia aktif olahraga, dan dia ajarkan saya membaca, dari umur tiga tahun saya sudah bisa baca," katanya.
Warisan sang Ibu itulah yang menurut Rizal menjadi bekal hidupnya hingga sekarang menjabat menko bidang kemaritiman. Hingga saat ini, dia masih hobi membaca.
"Ternyata itu warisan paling penting dari Ibu saya karena saya doyan baca, semuanya dibaca. Saya bisa sampai di titik ini karena banyak baca, dengan membaca, kita seolah dialog dengan tokoh penting," tutur Rizal.
Buku yang dibacanya, lanjut Rizal, lebih terarah kepada mengenal sosok para pemimpin besar dunia. Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh wanita di Tanah Air.
"Baca buku pemimpin besar sama saja dialog dengan pemimpin besar. Saya terimakasih dengan almarhumah Ibu saya dan Ibu lainnya di Indonesia karena kehidupan sulit tapi seorang ibu yang baik berkorban buat anaknya," pungkas Rizal.
(izz)