Hindari Ketergantungan, Tom Lembong Cari Sumber Impor Lain
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong melakukan reformasi pengadaan pangan melalui diversifikasi sumber pangan. Hal ini dilakukan dengan mencari sumber pasokan impor lain, selain negara-negara biasa.
Menurutnya, reformasi tersebut telah mendapat dukungan dari rekanannya di Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Jadi misalnya daging sapi, sejauh kita masih perlu impor untuk memenuhi kebutuhan domestik, lebih baik jangan hanya dari satu atau dua sumber," ujarnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dia menerangkan, diversifikasi sumber impor pangan ini dilakukan lantaran khawatir Indonesia memiliki ketergantungan terlalu besar secara proporsi dengan negara pengimpor sapi, seperti Australia. Untuk itu, dia bergerilya mencari sumber lain, seperti Korea atau India.
Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Tom Lembong ini, diversifikasi sumber pangan ini juga untuk merasionalisasi sumber penyakit mulut dan kaki. Pemerintah dalam sidang kabinet telah sepakat untuk mengubah zona sumber pangan yang secara ilmu bisa dipertanggungjawabkan.
"Jadi sudah disepakati dalam sidkab melalui Menko Perekonomian akan diubah menjadi zona yang secara ilmu bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun satu negara kalau jauh bisa diyakini aman dari penyakit mulut dan kuku," tegasnya.
Demikian juga terkait impor beras yang selama ini memiliki ketergantungan dengan Thailand dan Vietnam. "Kami sedang pelajari jadi belum sampai pelaksanaan, dan mungkin masih tahap belajar. Nanti akan tahap mencoba sumber lain impor beras yang lain selain yang selama ini sering kita pakai," pungkasnya.
Menurutnya, reformasi tersebut telah mendapat dukungan dari rekanannya di Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Jadi misalnya daging sapi, sejauh kita masih perlu impor untuk memenuhi kebutuhan domestik, lebih baik jangan hanya dari satu atau dua sumber," ujarnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dia menerangkan, diversifikasi sumber impor pangan ini dilakukan lantaran khawatir Indonesia memiliki ketergantungan terlalu besar secara proporsi dengan negara pengimpor sapi, seperti Australia. Untuk itu, dia bergerilya mencari sumber lain, seperti Korea atau India.
Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Tom Lembong ini, diversifikasi sumber pangan ini juga untuk merasionalisasi sumber penyakit mulut dan kaki. Pemerintah dalam sidang kabinet telah sepakat untuk mengubah zona sumber pangan yang secara ilmu bisa dipertanggungjawabkan.
"Jadi sudah disepakati dalam sidkab melalui Menko Perekonomian akan diubah menjadi zona yang secara ilmu bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun satu negara kalau jauh bisa diyakini aman dari penyakit mulut dan kuku," tegasnya.
Demikian juga terkait impor beras yang selama ini memiliki ketergantungan dengan Thailand dan Vietnam. "Kami sedang pelajari jadi belum sampai pelaksanaan, dan mungkin masih tahap belajar. Nanti akan tahap mencoba sumber lain impor beras yang lain selain yang selama ini sering kita pakai," pungkasnya.
(dmd)