Harga Minyak Dunia Melemah Pasca Libur Natal
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia di awal pekan pasca libur panjang Natal melemah ketika stok persediaan minyak Amerika Serikat (AS) gagal saat mencoba menahan penurunan minyak mentah Brent. Harga minyak mentah berjangka light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) pada hari ini diperdagangkan pada USD37.91 per barel yang berarti turun 19 sen.
Dilansir Reuters, Senin (28/12/2015) harga minyak mentah pada perdagangan terakhir akhir pekan lalu berada pada posisi 38,10 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange untuk jenis WTI. Sementara pada hari ini harga minyak mentah jenis Brent juga mengalami penurunan sebesar 18 sen di posisi USD17,71 per barel.
"Mayoritas saham umumnya melemah, sehingga tren harga masih menurun. Tapi investor harus berhati-hati terkait rendahnya likuidatas antara Natal dan Tahun Baru," jelas salah seorang trader minyak.
Pasar AS diperketat pada Desember mengikuti penurunan aktivitas pengeboran menjaga stok minyak dan melihat prospek ekspor minyak mentah. Pada saat yang sama stok pasar Internasional masih melimpah ketika produsen minyak Rusia dan negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menghasilkan setengah juta hingga 2 juta barel minyak mentah melebihi permintaan.
Sementara itu negara-negara berkembang secara ekonomi terutama di Asia mengalami perlambatan. Output idustri Jepang turun 1,0% pada November dibandingkan bulan sebelumnya. Data pemerintah Jepang memperkirakan perlambatan permintaan pasar akan terus membayangi prospek ekonomi di tahun baru.
Dilansir Reuters, Senin (28/12/2015) harga minyak mentah pada perdagangan terakhir akhir pekan lalu berada pada posisi 38,10 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange untuk jenis WTI. Sementara pada hari ini harga minyak mentah jenis Brent juga mengalami penurunan sebesar 18 sen di posisi USD17,71 per barel.
"Mayoritas saham umumnya melemah, sehingga tren harga masih menurun. Tapi investor harus berhati-hati terkait rendahnya likuidatas antara Natal dan Tahun Baru," jelas salah seorang trader minyak.
Pasar AS diperketat pada Desember mengikuti penurunan aktivitas pengeboran menjaga stok minyak dan melihat prospek ekspor minyak mentah. Pada saat yang sama stok pasar Internasional masih melimpah ketika produsen minyak Rusia dan negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menghasilkan setengah juta hingga 2 juta barel minyak mentah melebihi permintaan.
Sementara itu negara-negara berkembang secara ekonomi terutama di Asia mengalami perlambatan. Output idustri Jepang turun 1,0% pada November dibandingkan bulan sebelumnya. Data pemerintah Jepang memperkirakan perlambatan permintaan pasar akan terus membayangi prospek ekonomi di tahun baru.
(akr)