BNI Optimistis Tetap Untung meski Bunga KUR 9%
A
A
A
MAGELANG - PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI siap mendukung program kredit usaha rakyat (KUR) yang akan diturunkan bunganya menjadi 9%. Meskipun ada penurunan margin namun perseroan tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan penyaluran pada tahun depan.
Head of Business Banking BNI Wilayah Semarang Dedi Priambodo mengaku siap mengikuti kebijakan KUR dengan bunga 9%. Untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DI Yogyakarta pihaknya optimistis masih dapat meraih nilai ekonomi meskipun margin berkurang.
Namun, dia berharap pemerintah tetap memberikan insentif sebagai dukungan bagi bisnis perbankan. “Hitungan 9% masih bisa masuk buat regional kami. Namun harapannya tetap ada insentif subsidi dari pemerintah. Ruang bertumbuh masih ada di tahun depan,” ujar Dedi, Senin (28/12/2015).
Dia mengatakan kinerja KUR untuk Jateng dan DI Yogyakarta dapat mencapai 100% dari target. Pihaknya mendapat porsi penyaluran KUR hampir Rp500 miliar dari porsi Rp3,2 triliun untuk BNI secara nasional.
"Kami sudah 96% sampai hari ini dan optimistis dapat 100%. Sementara kolektibilitas nasabah mencapai 100% atau lancar tanpa kendala pengembalian dalam empat bulan ini. Inilah harapan kami untuk semakin meningkatkan kinerja pada tahun depan yang rencananya dapat mencapai Rp1,4 triliun atau naik tiga kali lipat. Namun bisa saja ada revisi target,” ujarnya.
Dedi mengatakan, strateginya akan tetap bermain untuk volume dengan memaksimalkan supply chain di segmen menengah, dengan memiliki supplier dan distributor yang akan dicoba penyaluran dalam kelompok. Salah satunya dengan kampung wisata BNI di Borobudur. Suplier bahan baku akan dikejar secara masif dan secara one on one di daerah yang memerlukan.
“Dari kinerja 2015 kami optimistis masih ada ruang tumbuh karena KUR memang dirasakan untuk ekonomi kecil dibandingkan proyek infrastruktur,” jelasnya.
Sektor andalan perseroan untuk KUR masih mengandalkan ritel perdagangan yang beraneka ragam. Mulai dari pakaian hingga makanan kecil. Namun pihaknya masih akan terus mencoba meningkatkan penetrasi kredit segmen mikro. Meskipun kekurangan jaringan namun perseroan tetap akan berkembang dengan meluncurkan BNI Financial Center dan juga program Laku Pandai.
“Kami harapkan dengan BNI Financial Center dan Laku Pandai dapat memperkuat bisnis kami. Semoga dapat diresmikan secepatnya,” tandasnya.
Head of Business Banking BNI Wilayah Semarang Dedi Priambodo mengaku siap mengikuti kebijakan KUR dengan bunga 9%. Untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DI Yogyakarta pihaknya optimistis masih dapat meraih nilai ekonomi meskipun margin berkurang.
Namun, dia berharap pemerintah tetap memberikan insentif sebagai dukungan bagi bisnis perbankan. “Hitungan 9% masih bisa masuk buat regional kami. Namun harapannya tetap ada insentif subsidi dari pemerintah. Ruang bertumbuh masih ada di tahun depan,” ujar Dedi, Senin (28/12/2015).
Dia mengatakan kinerja KUR untuk Jateng dan DI Yogyakarta dapat mencapai 100% dari target. Pihaknya mendapat porsi penyaluran KUR hampir Rp500 miliar dari porsi Rp3,2 triliun untuk BNI secara nasional.
"Kami sudah 96% sampai hari ini dan optimistis dapat 100%. Sementara kolektibilitas nasabah mencapai 100% atau lancar tanpa kendala pengembalian dalam empat bulan ini. Inilah harapan kami untuk semakin meningkatkan kinerja pada tahun depan yang rencananya dapat mencapai Rp1,4 triliun atau naik tiga kali lipat. Namun bisa saja ada revisi target,” ujarnya.
Dedi mengatakan, strateginya akan tetap bermain untuk volume dengan memaksimalkan supply chain di segmen menengah, dengan memiliki supplier dan distributor yang akan dicoba penyaluran dalam kelompok. Salah satunya dengan kampung wisata BNI di Borobudur. Suplier bahan baku akan dikejar secara masif dan secara one on one di daerah yang memerlukan.
“Dari kinerja 2015 kami optimistis masih ada ruang tumbuh karena KUR memang dirasakan untuk ekonomi kecil dibandingkan proyek infrastruktur,” jelasnya.
Sektor andalan perseroan untuk KUR masih mengandalkan ritel perdagangan yang beraneka ragam. Mulai dari pakaian hingga makanan kecil. Namun pihaknya masih akan terus mencoba meningkatkan penetrasi kredit segmen mikro. Meskipun kekurangan jaringan namun perseroan tetap akan berkembang dengan meluncurkan BNI Financial Center dan juga program Laku Pandai.
“Kami harapkan dengan BNI Financial Center dan Laku Pandai dapat memperkuat bisnis kami. Semoga dapat diresmikan secepatnya,” tandasnya.
(dmd)