Sistem Pembangunan Kilang Blok Masela Diputuskan Hari Ini

Selasa, 29 Desember 2015 - 13:14 WIB
Sistem Pembangunan Kilang Blok Masela Diputuskan Hari Ini
Sistem Pembangunan Kilang Blok Masela Diputuskan Hari Ini
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengumpulkan para menteri terkait guna membahas pembangunan kilang di Blok Masela, Maluku. Pasalnya, saat ini terdapat perbedaan pendapat antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengenai pembangunan kilang di Blok migas tersebut.

Sudirman Said selaku menteri teknis menginginkan agar kilang di Blok Masela dibangun dengan sistem LNG terapung (floating LNG). Sementara Rizal Ramli selaku menteri koordinator menginginkan agar kilang di Ladang Abadi tersebut dibangun dengan sistem pipanisasi (offshore).

Jokowi menekankan, ‎dalam menentukan mekanisme pembangunan kilang di Masela haruslah betul-betul memperhatikan amanat konstitusi bahwa agar kekayaan alam di Tanah Air dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

"‎Hari ini saya akan berbicara masalah Blok Masela. Saya kira sudah beberapa kali ditekankan bahwa kita harus memperhatikan amanat konstitusi yang menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Dia menegaskan, apa yang dihasilkan dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA) khususnya di Blok Masela harus benar-benar untuk rakyat dan tidak hanya untuk segelintir orang. Untuk itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta Menteri ESDM dan Menko bidang Kemaritiman untuk memaparkan kajiannya masing-masing.

"Pada kesempatan yang baik ini agar diberikan kalkulasi, diberikan paparan detail sehingga pada saat memutuskan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar," imbuh dia.

Menurutnya, keputusan yang diambil untuk pengembangan proyek ini jangan tergesa-gesa. Pasalnya, proyek ini merupakan proyek jangka panjang yang harus bisa memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia.

‎‎"Saya ingin agar proyek besar ini memberikan manfaat kepada ekonomi langsung, dan juga menciptakan sebuah nilai tambah yang memberikan efek berantai (multiplier effect) bagi perekonomian nasional kita," tegasnya.

Sementara itu Menteri ESDM Sudirman Said mengemukakan bahwa sejak Oktober 2015 Presiden Jokowi telah meminta untuk dilakukan kajian yang melibatkan‎ konsultan independen terkait pembangunan kilang di Blok Masela. Saat ini kajian tersebut telah selesai, dan akan diputuskan hari ini.

‎"Arahan Presiden bulan Oktober diminta supaya ada kajian konsultan independen dan kajiannya sudah selesai, kita sudah mendapat laporan. SKK Migas sudah mengajukan usulan POD, dan ini mau dijelaskan ke rapat. Nanti setelah dijelaskan akan ada keputusan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4501 seconds (0.1#10.140)