PT Marga Mandalasakti Gunakan Sistem Teknologi Tol Canggih
A
A
A
TANGERANG - PT Marga Mandalasakti (MMS), operator ruas tol Tanggerang-Merak telah menggunakan teknologi canggih yang bisa membedakan jenis kendaraan ketika memasuki jalan bebas hambatan.
Manajer IT MMS Haryanto Akbar mengemukakan, penggunaan teknologi ini jadi yang pertama diterapkan di ruas tol jenis tertutup. Teknologi bernama Automatic Vehicle Classification (AVC) atau Gardu Tol Otomatis (GTO) tersebut bisa dilewati semua jenis, tidak hanya kendaraan pribadi.
"Mungkin banyak yang sudah implementasikan AVC ini tapi caranya beda-beda. Konsep AVC kami bisa membedakan lima golongan kendaraan," ujarnya di Banten, Selasa (29/12/2015).
Haryanto menuturkan, perusahaan menggunakan teknologi AVC berbasis sensor treadle dan overhang yang bisa mengenali klasifikasi kendaraan yang dilalui, mulai dari sedan, bis, hingga truk pengangkut kontainer.
Sehingga, lanjut dia, secara otomatis operator bisa mendapatkan informasi tempat masuk kendaraan tersebut atau keluar serta besaran tarif sesuai klasifikasi golongan.
"Awalnya kami sulit membedakan bis dan truk karena beda golongan tapi ternyata antara bis dan truk berbeda di jarak ban depan ke bemper depan. Ternyata bis lebih panjang, itu yang menjadi pembeda," tuturnya.
Dia mengungkapkan, tingkat akurasi AVC multi golongan tersebut saat ini mencapai 99,3%. Persentase itu terbilang paling tinggi dibanding teknologi sama yang ada di gerbang tol lain.
"Saat ini sistem AVC multi golongan tersebut sudah digunakan di dua gardu yang berlokasi di gerbang tol Cikupa," pungkasnya.
Manajer IT MMS Haryanto Akbar mengemukakan, penggunaan teknologi ini jadi yang pertama diterapkan di ruas tol jenis tertutup. Teknologi bernama Automatic Vehicle Classification (AVC) atau Gardu Tol Otomatis (GTO) tersebut bisa dilewati semua jenis, tidak hanya kendaraan pribadi.
"Mungkin banyak yang sudah implementasikan AVC ini tapi caranya beda-beda. Konsep AVC kami bisa membedakan lima golongan kendaraan," ujarnya di Banten, Selasa (29/12/2015).
Haryanto menuturkan, perusahaan menggunakan teknologi AVC berbasis sensor treadle dan overhang yang bisa mengenali klasifikasi kendaraan yang dilalui, mulai dari sedan, bis, hingga truk pengangkut kontainer.
Sehingga, lanjut dia, secara otomatis operator bisa mendapatkan informasi tempat masuk kendaraan tersebut atau keluar serta besaran tarif sesuai klasifikasi golongan.
"Awalnya kami sulit membedakan bis dan truk karena beda golongan tapi ternyata antara bis dan truk berbeda di jarak ban depan ke bemper depan. Ternyata bis lebih panjang, itu yang menjadi pembeda," tuturnya.
Dia mengungkapkan, tingkat akurasi AVC multi golongan tersebut saat ini mencapai 99,3%. Persentase itu terbilang paling tinggi dibanding teknologi sama yang ada di gerbang tol lain.
"Saat ini sistem AVC multi golongan tersebut sudah digunakan di dua gardu yang berlokasi di gerbang tol Cikupa," pungkasnya.
(dmd)