Kemenhub: Arus Balik Bakauheni-Merak 538 Ribu Orang
A
A
A
JAKARTA - Jumlah penumpang arus balik kapal penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni Lampung menuju Pelabuhan Merak sejak 18 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016 menembus 538.780 orang atau meningkat 18,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain penumpang, jumlah kendaraan juga mengalami kenaikan 16,4% atau mencapai mencapai 103.789 dibanding tahun lalu 84.042 unit.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, tingginya trafik penumpang dan pengendara dari dan ke Bakauheni dipicu libur Maulid Nabi, libur Natal serta libur Tahun Baru. Puncak arus balik dari Bakauheni diperkirakan terjadi pada tanggal 2 dan 3 Januari 2016.
"Kita prediksi tanggal 2 dan 3 Januari menjadi puncak arus balik. Tapi, puncak itu bisa terurai sebab, ada waktu selama dua hari sehingga tidak menumpuk atau bisa terurai dalam dua hari itu," ujarnya, usai meninjau kesiapan arus balik di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Bandar Lampung, Sabtu (2/1/2016) malam.
Dia menjelaskan, antisipasi arus balik dari Bakauheni dilakukan dengan menyiapkan operasional 26 kapal berukuran besar atau di atas 5.000 GT dengan waktu muat yang dipercepat dari 72 menit menjadi 60 menit.
"Saya melihat percepatan waktu muat ini cukup efektif. Dari mulai kapal sandar hingga berangkat diberikan waktu cuma sejam. Pola operasi juga diberlakukan seperti yang dilakukan pada periode angkutan lebaran 2015 berupa pelayanan siaga satu," katanya.
Di tempat yang sama, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni, Tommy L Kaunan mengatakan, antisipasi puncak arus balik juga dilakukan dengan menambah fasilitas pendukung. Misalnya, toll gate untuk mobil pribadi dari 8 unit ditambah lima unit sehingga toll gate menjadi 13 unit. "Kemudian, toll gate untuk sepeda motor berjumlah lima unit kami lengkapi dengan tenda dan jalur khusus. Sememtara untuk toll gate penumpang berjumlah 10 unit," terangnya.
Dari Pelabuhan Merak juga dilaporkan jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 28 unit, dengan total 99 trip. Sekitar 41.100 orang penumpang telah diseberangkan atau naik 15% dari 35.617 orang di tahun lalu. Sedangkan untuk sepeda motor, sekitar 1.620 unit telah diseberangkan atau turun 7% dari 1.737 unit di tahun lalu, dan 4.943 unit kendaraan roda empat campuran atau naik 7% dari 4.630 unit di tahun lalu.
GM PT ASDP Indonesia (Persero) Cabang Merak, Yanus Lentanga mengatakan, Pelabuhan Merak relatif lebih stabil dibandingkan libur natal dan tahun baru kemarin.
"Saat ini Pelabuhan Merak tampak ramai oleh penumpang pejalan kaki tetapi untuk kendaraan terpantau masih lengang tidak ada antrian kendaraan baik di dermaga maupun di luar pelabuhan," katanya.
Dia menjelaskan, juimlah arus balik baru penumpang mencapai 7000-8000. Artinya, masih ada sekitar 10.000 hingga 12.000 lagi yang diprediksi masih akan menyeberang balik dari Bakauheni menuju Merak.
"Pada saat arus balik, yang menyebrang tanggal 23-24-29-30 Desember 2015 itu totalnya kurang lebih 17.000. Nah yang baru kembali itu baru sekitar 7.000-8.000, masih ada sekitar 10-12 ribu yang blm kembali. Namun kondisinya bisa terurai sebab, harapannya, tanggal 2 dan tanggal 3 sudah banyak yang kembali," paparnya.
Dia menambahkan, perbandingan puncak Natal dan Tahun Baru antara 2014 dan 2015 itu belum bisa menjadi acuan mengingat waktu libur yang berbeda dan lebih panjang pada Natal dan Tahun Baru ini.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, tingginya trafik penumpang dan pengendara dari dan ke Bakauheni dipicu libur Maulid Nabi, libur Natal serta libur Tahun Baru. Puncak arus balik dari Bakauheni diperkirakan terjadi pada tanggal 2 dan 3 Januari 2016.
"Kita prediksi tanggal 2 dan 3 Januari menjadi puncak arus balik. Tapi, puncak itu bisa terurai sebab, ada waktu selama dua hari sehingga tidak menumpuk atau bisa terurai dalam dua hari itu," ujarnya, usai meninjau kesiapan arus balik di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Bandar Lampung, Sabtu (2/1/2016) malam.
Dia menjelaskan, antisipasi arus balik dari Bakauheni dilakukan dengan menyiapkan operasional 26 kapal berukuran besar atau di atas 5.000 GT dengan waktu muat yang dipercepat dari 72 menit menjadi 60 menit.
"Saya melihat percepatan waktu muat ini cukup efektif. Dari mulai kapal sandar hingga berangkat diberikan waktu cuma sejam. Pola operasi juga diberlakukan seperti yang dilakukan pada periode angkutan lebaran 2015 berupa pelayanan siaga satu," katanya.
Di tempat yang sama, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni, Tommy L Kaunan mengatakan, antisipasi puncak arus balik juga dilakukan dengan menambah fasilitas pendukung. Misalnya, toll gate untuk mobil pribadi dari 8 unit ditambah lima unit sehingga toll gate menjadi 13 unit. "Kemudian, toll gate untuk sepeda motor berjumlah lima unit kami lengkapi dengan tenda dan jalur khusus. Sememtara untuk toll gate penumpang berjumlah 10 unit," terangnya.
Dari Pelabuhan Merak juga dilaporkan jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 28 unit, dengan total 99 trip. Sekitar 41.100 orang penumpang telah diseberangkan atau naik 15% dari 35.617 orang di tahun lalu. Sedangkan untuk sepeda motor, sekitar 1.620 unit telah diseberangkan atau turun 7% dari 1.737 unit di tahun lalu, dan 4.943 unit kendaraan roda empat campuran atau naik 7% dari 4.630 unit di tahun lalu.
GM PT ASDP Indonesia (Persero) Cabang Merak, Yanus Lentanga mengatakan, Pelabuhan Merak relatif lebih stabil dibandingkan libur natal dan tahun baru kemarin.
"Saat ini Pelabuhan Merak tampak ramai oleh penumpang pejalan kaki tetapi untuk kendaraan terpantau masih lengang tidak ada antrian kendaraan baik di dermaga maupun di luar pelabuhan," katanya.
Dia menjelaskan, juimlah arus balik baru penumpang mencapai 7000-8000. Artinya, masih ada sekitar 10.000 hingga 12.000 lagi yang diprediksi masih akan menyeberang balik dari Bakauheni menuju Merak.
"Pada saat arus balik, yang menyebrang tanggal 23-24-29-30 Desember 2015 itu totalnya kurang lebih 17.000. Nah yang baru kembali itu baru sekitar 7.000-8.000, masih ada sekitar 10-12 ribu yang blm kembali. Namun kondisinya bisa terurai sebab, harapannya, tanggal 2 dan tanggal 3 sudah banyak yang kembali," paparnya.
Dia menambahkan, perbandingan puncak Natal dan Tahun Baru antara 2014 dan 2015 itu belum bisa menjadi acuan mengingat waktu libur yang berbeda dan lebih panjang pada Natal dan Tahun Baru ini.
(dmd)