Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
IHSG Dibuka di Zona Hijau, Bursa Asia Tersandera Ekonomi China
IHSG Dibuka di Zona Hijau, Bursa Asia Tersandera Ekonomi China
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka berada di zona hijau, di tengah sulitnya bursa Asia untuk bangkit ketika masih menunggu perbaikan ekonomi China. IHSG pada pembukaan naik 16,19 poin atau 0,36% ke level 4.574,01.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat, di tengah pelemahan bursa utama Asia. IHSG naik 31,90 poin atau 0,70% ke level 4.557,82.
Dilansir Reuters, Rabu (6/1/2015) bursa Asia masih tertekan hari ini setelah harga minyak mentah dunia kembali melemah, sementara dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang masih dipengaruhi kecemasan atas pertumbuhan ekonomi global dan risiko geopolitik imbas ketegangan Iran dan Saudi Arabia yang semakin memanas.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, ketika Wall Street masih sulit bangkit sehingga gagal memberikan dorongan ke Asia. Sedangkan bursa Australia juga mengalami pelemahan sebesar 0,7% dan Korea Selatan KOSPI turun 0,1% serta Nikkei N225 mengalami tren kenaikan 0,2%.
Mayoritas pasar diyakini masih menunggu bagaimana ekuitas China membaik, ketika saham Shanghai cenderung membaik hari ini setelah terjun bebas 7% di awal pekan kemarin untuk membuat seluruh pasar saham di seluruh dunia ketakutan.
"China masih dalam kesulitan dan data AS justru mengecewakan. Sedangkan Jepang menolak memberikan stimulus ketika harga minyak terus turun dan membuat semua orang enggan mengambil risiko. Pada akhirnya ketakutan di bursa saham akan mencapai puncaknya," terang Manajer FX strategi di BK Asset Management, Kathy Lien.
Adapun indeks Nikkei 225 hari ini turun 108,00 poin atau 0,59% ke level 18.266,00 dan hal serupa juga dialami indeks Hang Seng yang melemah 132,46 poin atau 0,63% ke posisi 21.056,26. Sedangkan indeks Shanghai naik 18,30 poin atau 0,56% ke level 3.306,01 serta indeks Straits Times melemah 9,00 poin atau 0,32% ke level 2.825,23.
Sektor saham Tanah Air di hari ini tercatat mayoritas mengalami penguatan, dengan hanya satu sektor yang melemah yakni sektor aneka industri turun 0,40%. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah Infrastruktur 1,09% diikuti sektor pertanian yang naik 0,74%.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat, di tengah pelemahan bursa utama Asia. IHSG naik 31,90 poin atau 0,70% ke level 4.557,82.
Dilansir Reuters, Rabu (6/1/2015) bursa Asia masih tertekan hari ini setelah harga minyak mentah dunia kembali melemah, sementara dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang masih dipengaruhi kecemasan atas pertumbuhan ekonomi global dan risiko geopolitik imbas ketegangan Iran dan Saudi Arabia yang semakin memanas.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, ketika Wall Street masih sulit bangkit sehingga gagal memberikan dorongan ke Asia. Sedangkan bursa Australia juga mengalami pelemahan sebesar 0,7% dan Korea Selatan KOSPI turun 0,1% serta Nikkei N225 mengalami tren kenaikan 0,2%.
Mayoritas pasar diyakini masih menunggu bagaimana ekuitas China membaik, ketika saham Shanghai cenderung membaik hari ini setelah terjun bebas 7% di awal pekan kemarin untuk membuat seluruh pasar saham di seluruh dunia ketakutan.
"China masih dalam kesulitan dan data AS justru mengecewakan. Sedangkan Jepang menolak memberikan stimulus ketika harga minyak terus turun dan membuat semua orang enggan mengambil risiko. Pada akhirnya ketakutan di bursa saham akan mencapai puncaknya," terang Manajer FX strategi di BK Asset Management, Kathy Lien.
Adapun indeks Nikkei 225 hari ini turun 108,00 poin atau 0,59% ke level 18.266,00 dan hal serupa juga dialami indeks Hang Seng yang melemah 132,46 poin atau 0,63% ke posisi 21.056,26. Sedangkan indeks Shanghai naik 18,30 poin atau 0,56% ke level 3.306,01 serta indeks Straits Times melemah 9,00 poin atau 0,32% ke level 2.825,23.
Sektor saham Tanah Air di hari ini tercatat mayoritas mengalami penguatan, dengan hanya satu sektor yang melemah yakni sektor aneka industri turun 0,40%. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah Infrastruktur 1,09% diikuti sektor pertanian yang naik 0,74%.
(akr)
Explore More