Pakai Tradisi Lama, RI Bakal Digempur Asing di Pasar Bebas ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali menekankan agar Indonesia mengubah pola dan tradisi lama yang kerap santai dan berleha-leha dalam mengerjakan program dan kegiatan pemerintah yang memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Terlebih, saat ini Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia sudah tidak bisa menolak lagi dengan era pasar bebas ASEAN yang mulai berlaku 1 Januari 2016 lalu. Ditekankan olehnya kini saatnya kerja cepat agar Indonesia tidak kalah dalam persaingan di tingkat regional.
"Karena sekarang adalah era kompetisi, era persaingan, ini sudah masuk MEA. Sudah tidak bisa ditolak lagi, sudah tidak bisa bilang saya tidak mau. Kalau pola lama, kalau tradisi lama masih diteruskan, jangan kaget kalau orang-orang luar yang akan masuk," katanya di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
(Baca Juga: Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Jokowi Soroti Empat Hal)
Menurutnya, jika Indonesia tidak mengubah tradisi lamanya maka 11 negara di ASEAN akan meluncur menguasai produk hingga proyek yang ada di Indonesia. Sementara itu Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun bahagia dengan langkah Kementerian PUPR yang telah menggeser tradisi lama dengan memulai proyek sejak awal tahun.
"Oleh sebab itu saya ucapkan terimakasih, pola sekarang sudah diubah. Dulu (proyek mulai) Mei sampai Oktober. Sekarang dimajukan ke Januari. Pada 2016, saya minta informasi tadi ada 10.649 paket dan Januari akan ditandatangani 1.026 paket sebesar Rp25 triliun. Hari ini yang sudah ditandatangani Rp8,8 triliun. Ini angka yang sangat bagus untuk memberikan dorongan kepada growth (pertumbuhan ekonomi)," pungkasnya.
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia sudah tidak bisa menolak lagi dengan era pasar bebas ASEAN yang mulai berlaku 1 Januari 2016 lalu. Ditekankan olehnya kini saatnya kerja cepat agar Indonesia tidak kalah dalam persaingan di tingkat regional.
"Karena sekarang adalah era kompetisi, era persaingan, ini sudah masuk MEA. Sudah tidak bisa ditolak lagi, sudah tidak bisa bilang saya tidak mau. Kalau pola lama, kalau tradisi lama masih diteruskan, jangan kaget kalau orang-orang luar yang akan masuk," katanya di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
(Baca Juga: Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Jokowi Soroti Empat Hal)
Menurutnya, jika Indonesia tidak mengubah tradisi lamanya maka 11 negara di ASEAN akan meluncur menguasai produk hingga proyek yang ada di Indonesia. Sementara itu Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun bahagia dengan langkah Kementerian PUPR yang telah menggeser tradisi lama dengan memulai proyek sejak awal tahun.
"Oleh sebab itu saya ucapkan terimakasih, pola sekarang sudah diubah. Dulu (proyek mulai) Mei sampai Oktober. Sekarang dimajukan ke Januari. Pada 2016, saya minta informasi tadi ada 10.649 paket dan Januari akan ditandatangani 1.026 paket sebesar Rp25 triliun. Hari ini yang sudah ditandatangani Rp8,8 triliun. Ini angka yang sangat bagus untuk memberikan dorongan kepada growth (pertumbuhan ekonomi)," pungkasnya.
(akr)