BBM Turun, Harga Kebutuhan Pokok di Daerah Justru Naik
A
A
A
KARANGANYAR - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak diikuti penurunan harga kebutuhan pokok. Harga kebutuhan pokok di daerah justru naik setelah harga BBM diturunkan.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kenaikan harga terjadi pada gula pasir dan minyak goreng. Kenaikan cukup siginifikan memberatkan pedagang dan konsumen. (Baca: Rincian Harga BBM dan Elpiji Terbaru)
Salah satu pedagang di Pasar Jungke Karanganyar, Supanto mengatakan, harga gula pasir naik menjadi Rp12.200-Rp12.500 setiap kilogram. Padahal, sebelumnya harga gula pasir berada pada angka Rp11.500-Rp12.000/kg.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada minyak goreng curah. Jika biasanya harga satu jerigen minyak ukuran 17 kilogram sebesar Rp130.000, saat ini sudah naik menjadi Rp140.000.
Harga tersebut, menurutnya, baru di tingkat suplier. Sementara harga jual dari pedagang ke konsumen pihaknya belum bisa memastikan berapa. Pasalnya, jika harga dinaikkan otomatis hal itu akan membuat konsumen menjerit. (Baca: Harga BBM Turun, Angkutan Umum Enggan Turunkan Tarif)
“Saya ini malah bingung, harga BBM turun kok harga kebutuhan pokok malah naik, dan naiknya juga cukup lumayan,” ujar Supanto, Rabu (6/1/2016).
Selain dua kebutuhan pokok tersebut, sejumlah kebutuhan lain juga masih stabil di angka tinggi. Pihaknya mencontohkan untuk bawang putih saat ini harga masih stabil di angka Rp25.000/kg. Padahal, harga standarnya hanya berkisar Rp20.000/kg.
Kenaikan harga bawang itu sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu, namun saat BBM turun seperti ini harga bawang tetap stabil. (Baca: Harga BBM Turun, Angkutan Umum Enggan Turunkan Tarif)
Pedagang lainnya, Supri mengatakan, penurunan harga BBM juga tidak berpengaruh pada harga daging ayam. Saat ini, harga daging ayam masih berada di angka Rp32.000 setiap kilogram. Harga tersebut sudah berlangsung sebelum pergantian tahun yang lalu. Biasanya jika harga naik, kemungkinan untuk turun akan lebih sedikit.
Hal yang sama juga dirasakan Mugi, salah seorang pembeli. Menurutnya, harga daging sapi bertahan di angka Rp100.000 per kilogram. "Tingginya harga tidak dipengaruhi turunnya BBM. Tetapi lebih dipengaruhi harga hewan di tingkat peternak," katanya.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kenaikan harga terjadi pada gula pasir dan minyak goreng. Kenaikan cukup siginifikan memberatkan pedagang dan konsumen. (Baca: Rincian Harga BBM dan Elpiji Terbaru)
Salah satu pedagang di Pasar Jungke Karanganyar, Supanto mengatakan, harga gula pasir naik menjadi Rp12.200-Rp12.500 setiap kilogram. Padahal, sebelumnya harga gula pasir berada pada angka Rp11.500-Rp12.000/kg.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada minyak goreng curah. Jika biasanya harga satu jerigen minyak ukuran 17 kilogram sebesar Rp130.000, saat ini sudah naik menjadi Rp140.000.
Harga tersebut, menurutnya, baru di tingkat suplier. Sementara harga jual dari pedagang ke konsumen pihaknya belum bisa memastikan berapa. Pasalnya, jika harga dinaikkan otomatis hal itu akan membuat konsumen menjerit. (Baca: Harga BBM Turun, Angkutan Umum Enggan Turunkan Tarif)
“Saya ini malah bingung, harga BBM turun kok harga kebutuhan pokok malah naik, dan naiknya juga cukup lumayan,” ujar Supanto, Rabu (6/1/2016).
Selain dua kebutuhan pokok tersebut, sejumlah kebutuhan lain juga masih stabil di angka tinggi. Pihaknya mencontohkan untuk bawang putih saat ini harga masih stabil di angka Rp25.000/kg. Padahal, harga standarnya hanya berkisar Rp20.000/kg.
Kenaikan harga bawang itu sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu, namun saat BBM turun seperti ini harga bawang tetap stabil. (Baca: Harga BBM Turun, Angkutan Umum Enggan Turunkan Tarif)
Pedagang lainnya, Supri mengatakan, penurunan harga BBM juga tidak berpengaruh pada harga daging ayam. Saat ini, harga daging ayam masih berada di angka Rp32.000 setiap kilogram. Harga tersebut sudah berlangsung sebelum pergantian tahun yang lalu. Biasanya jika harga naik, kemungkinan untuk turun akan lebih sedikit.
Hal yang sama juga dirasakan Mugi, salah seorang pembeli. Menurutnya, harga daging sapi bertahan di angka Rp100.000 per kilogram. "Tingginya harga tidak dipengaruhi turunnya BBM. Tetapi lebih dipengaruhi harga hewan di tingkat peternak," katanya.
(dmd)