Efek Harga BBM Mahal Mulai Terlihat, Harga Daging Ayam dan Cabai Naik

Selasa, 06 September 2022 - 15:41 WIB
loading...
Efek Harga BBM Mahal Mulai Terlihat, Harga Daging Ayam dan Cabai Naik
Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) khawatir bahwa kenaikan BBM akan berdampak besar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Efek kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) diyakini bakal berdampak terhadap beberapa harga bahan pokok di pasar tradisional . Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) khawatir bahwa kenaikan BBM akan berdampak besar.

"Kenaikan harga BBM ini akan berdampak sangat besar terhadap kenaikan harga sembako. Mungkin hari ini masih belum terlalu terlihat, karena masih penyesuaian harga, namun kenaikan harga sembako itu pasti," ungkap Ahmad Choirul Furqon, Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI, Selasa (6/9/2022).



Dia menilai kenaikan harga BBM ini akan memberikan efek domino terhadap kehidupan masyarakat, seperti inflasi, biaya transportasi, hingga lonjakan harga pangan,

"Jika inflasi dianalisa awal hanya sekitar 4 persen, maka ada kemungkinan pasca kenaikan harga BBM analisa dari perbankan dan ekonom menyebutkan paling buruk yaitu 6 hingga 8 persen. Terus apakah ini baik untuk sebuah negara? Tentu tidak, maka dari itu jika pemerintah ingin membuat kebijakan harus dilihat secara holistik, bukan parsial," imbuh Furqon.

Saat ini dampak kenaikan BBM sudah mulai terlihat dengan naiknya harga daging ayam dan cabai di sejumlah daerah.

"Dampak kenaikan harga BBM untuk awal saja sudah terlihat sekali. Baru berapa hari naik, harga daging ayam di wilayah Singaparna sudah mulai naik, harga cabai di Tasikmalaya sudah naik. Jangan sampai nanti ketika harga sembako sudah mulai naik malah saling menyalahkan. Pasalnya saling menyalahkan ini sudah pernah terjadi saat kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu," imbuh Choirul Furqon.



Dia berharap pemerintah menyelesaikan masalah akibat dampak kenaikan BBM tidak hanya menggunakan kebijakan populis, tapi harus dengan pertimbangan logis dan matang.

"Kami berharap pemerintah tidak hanya menggunakan kebijakan populis sebagai solusi, tapi harus kebijakan yang memang substantif dan cerdas. Kebijakan BLT dalam praktiknya hanya seperti menjadi obat bius sementara bagi masyarakat, setelah BLT selesai lantas apa solusi untuk masyarakat," tandanya.

DPP IKAPPI sedang mengkonsolidasikan diri dan melakukan upaya-upaya penguatan serta menerima masukan dari anggota yang menjerit karena kenaikan BBM dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan nasional yang melibatkan seluruh perwakilan Kabupaten Kota se-Indonesia dalam menolak kenaikan harga BBM.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2549 seconds (0.1#10.140)