Berseteru dengan Pertamina, PLN Pastikan Aliran Listrik Aman
A
A
A
JAKARTA - Meskipun tidak memanfaatkan aliran listrik dari pembangkit PLTP Kamojang 1,2, dan 3 karena proses negosiasi harga uap panas bumi dengan PT Pertamina (Persero) menemui jalan buntu, PT PLN (Persero) memastikan suplai listrik terhadap masyarakat aman.
Manajer Seniot Public Relations PLN, Agung Murdifi menuturkan, pihaknya berjanji hal ini tidak akan mengurangi suplai listrik untuk masyarakat meskipun sumber listrik berkurang. (Baca: Pertamina Ancam Stop Pasokan Panas Bumi terhadap PLN)
"Untuk mengganti pasokan listrik dari Kamojang, PLN akan memanfaatkan aliran listrik Jawa-Bali yang saat ini pasokannya berkecukupan," ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Agung menuturkan, PLN mempunyai alasan kuat untuk melakukan penundaan kelanjutan pembelian panas uap bumi di Kamojang. Hal ini terkait dengan tingginya harga yang ditawarkan oleh pihak Pertamina selaku pengelola PLTP Kamojang.
Sebagai pelaku bisnis, PLN tidak mungkin membeli dengan harga yang terlampau tinggi, terlebih kondisi keekonomian saat ini belum pulih. Hal ini pun ditakutkan akan mempengaruhi daya jual listrik PLN kepada masyarakat. (Baca: PLN: Pertamina Tawarkan Harga Uap Panas Bumi Tak Wajar)
"Mahalnya tarif listrik juga dikhawatirkan dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga menurunkan potensi, serta daya saing industri masyarakat," tuturnya.
Selain itu, penetapan tarif listrik PLN dilakukan melalui mekanisme kebijakan pemerintah yang telah disetujui oleh DPR, yang kemudian dijalankan oleh PLN selaku operator.
"PLN juga merasa pemanfaatan energi baru terbarukan sangatlah penting, sehingga memerlukan kepedulian yang tinggi dari semua pihak, termasuk pengembang dan juga pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi nasional," tandasnya.
Manajer Seniot Public Relations PLN, Agung Murdifi menuturkan, pihaknya berjanji hal ini tidak akan mengurangi suplai listrik untuk masyarakat meskipun sumber listrik berkurang. (Baca: Pertamina Ancam Stop Pasokan Panas Bumi terhadap PLN)
"Untuk mengganti pasokan listrik dari Kamojang, PLN akan memanfaatkan aliran listrik Jawa-Bali yang saat ini pasokannya berkecukupan," ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Agung menuturkan, PLN mempunyai alasan kuat untuk melakukan penundaan kelanjutan pembelian panas uap bumi di Kamojang. Hal ini terkait dengan tingginya harga yang ditawarkan oleh pihak Pertamina selaku pengelola PLTP Kamojang.
Sebagai pelaku bisnis, PLN tidak mungkin membeli dengan harga yang terlampau tinggi, terlebih kondisi keekonomian saat ini belum pulih. Hal ini pun ditakutkan akan mempengaruhi daya jual listrik PLN kepada masyarakat. (Baca: PLN: Pertamina Tawarkan Harga Uap Panas Bumi Tak Wajar)
"Mahalnya tarif listrik juga dikhawatirkan dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga menurunkan potensi, serta daya saing industri masyarakat," tuturnya.
Selain itu, penetapan tarif listrik PLN dilakukan melalui mekanisme kebijakan pemerintah yang telah disetujui oleh DPR, yang kemudian dijalankan oleh PLN selaku operator.
"PLN juga merasa pemanfaatan energi baru terbarukan sangatlah penting, sehingga memerlukan kepedulian yang tinggi dari semua pihak, termasuk pengembang dan juga pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi nasional," tandasnya.
(dmd)