Harga Minyak Dunia Anjlok 10% dalam Satu Pekan

NEW YORK - Harga minyah mentah dunia pada perdagangan terakhir pekan ini waktu setempat, Jumat (9/1) anjlok 10% ketika pasokan global yang terus meningkat tidak diimbangi dengan permintaan untuk membuat terus tertekan sepanjang satu pekan terakhir. Minyak global berjangka jenis Brent dan US West Texas Intermediate (WTI) menurun setelah harga saha saham di Wall Street masih sulit bangkit.

Dilansir Reuters, benchmark minyak mentah AS berada pada level terendah dalam 12 tahun terakhir setelah pasar saham China terus melemah untuk membuat pasar global bergejolak. Para investor masih bertanya-tanya berapa lama kejatuhan harga minyak dunia terus berlangsung dari pernah mencapai harga di atas USD100 per barel hingga di bawah USD40 dan kini berpeluang menuju USD30 per barel.

Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, tercatat turun 11 sen menjadi berakhir USD33,16 per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat terendah sejak Februari 2004.

Goldman Sachs memprediksi harga minyak mentah dunia berpeluang terus menyusut hingga ke posisi USD20 ketika kebutuhan pasar tidak juga meningkat pada kuartal pertama. Menurutnya produsen tidak siap untuk memangkas produksi mereka yang berimbas pada meningkatnya pasokan, padal kebutuhan sedikit.

Pasokan global tidak juga menurun, meskipun pengeboran Amerika Serikat (AS) tahun lalu telah dipangkas sejak 2002 dan menjadi penurunan terbesar setidaknya sejak 1998 menurut Baker Hughes. Dalam pekan pertama tahun 2016, perusahaan-perusahaan energi melangkah laju meski minyak mentah dunia terus melemah ke posisi terburuk dalam lima tahun terakhir.