Harga Minyak Dunia Terperosok ke Posisi Terendah sejak 2003
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia tergelincir mencapai level terendah sejak 2003 pada awal perdagangan hari ini, karena pasar bersiap untuk ekspor Iran setelah pencabutan sanksi terhadap negara itu pada akhir pekan.
Pada Sabtu kemarin, badan pengawas nuklir PBB mengatakan Teheran telah berkomitmen untuk mengurangi program nuklirnya, dan Amerika Serikat (AS) segera dicabut sanksi yang memangkas ekspor minyak anggota OPEC sekitar 2 juta barel per hari (bph) sejak pra-sanksi mereka 2011, ke sedikit lebih dari 1 juta barel per hari.
"Iran sekarang bebas untuk menjual minyak sebanyak-banyaknya, jadi siapapun akan suka dengan harga itu," kata Richard Nephew, direktur program ekonomi kenegaraan, Sanksi dan pasar energi di Columbia University Center Seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/1/2016).
Iran siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari. Sementara, harga minyak mentah brent jatuh menjadi USD27,67 per barel, terendah sejak 2003, sebelum pulih ke poisi USD28,25 pada pukul 01.03 GMT, masih turun lebih dari 2% dari pemukiman mereka pada Jumat.
Selain itu, harga minyak mentah AS turun hingga 58 sen menjadi USD28,84 per barel setelah mencapai level terendah pada 2003 sebesat USD28,36 pada awal sesi.
"Pencabutan sanksi terhadap Iran akan melihat tekanan lebih lanjut pada minyak dan komoditas secara lebih luas dalam jangka pendek," kata ANZ.
"Strategi kemungkinan Iran dalam menawarkan diskon untuk menarik pelanggan bisa melihat tekanan lebih lanjut pada harga dalam waktu dekat," tambahnya.
Potensi ekspor baru Iran datang pada saat pasar global sudah pulih dari kelebihan pasokan sebagai produsen menambah hingga juta barel atau lebih minyak mentah setiap hari lebih dari permintaan. Hal ini merobohkan harga minyak mentah lebih dari 75% sejak pertengahan 2014.
Pada Sabtu kemarin, badan pengawas nuklir PBB mengatakan Teheran telah berkomitmen untuk mengurangi program nuklirnya, dan Amerika Serikat (AS) segera dicabut sanksi yang memangkas ekspor minyak anggota OPEC sekitar 2 juta barel per hari (bph) sejak pra-sanksi mereka 2011, ke sedikit lebih dari 1 juta barel per hari.
"Iran sekarang bebas untuk menjual minyak sebanyak-banyaknya, jadi siapapun akan suka dengan harga itu," kata Richard Nephew, direktur program ekonomi kenegaraan, Sanksi dan pasar energi di Columbia University Center Seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/1/2016).
Iran siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari. Sementara, harga minyak mentah brent jatuh menjadi USD27,67 per barel, terendah sejak 2003, sebelum pulih ke poisi USD28,25 pada pukul 01.03 GMT, masih turun lebih dari 2% dari pemukiman mereka pada Jumat.
Selain itu, harga minyak mentah AS turun hingga 58 sen menjadi USD28,84 per barel setelah mencapai level terendah pada 2003 sebesat USD28,36 pada awal sesi.
"Pencabutan sanksi terhadap Iran akan melihat tekanan lebih lanjut pada minyak dan komoditas secara lebih luas dalam jangka pendek," kata ANZ.
"Strategi kemungkinan Iran dalam menawarkan diskon untuk menarik pelanggan bisa melihat tekanan lebih lanjut pada harga dalam waktu dekat," tambahnya.
Potensi ekspor baru Iran datang pada saat pasar global sudah pulih dari kelebihan pasokan sebagai produsen menambah hingga juta barel atau lebih minyak mentah setiap hari lebih dari permintaan. Hal ini merobohkan harga minyak mentah lebih dari 75% sejak pertengahan 2014.
(izz)