BI Klaim Ekonomi RI dalam Keadaan Baik

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku, secara umum ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. Hal ini tercermin dari angka inflasi yang sudah sesuai dengan target BI yakni berada dalam kisaran 4% plus minus 1%, kemudian neraca pembayaran yakni transaksi modal finansial mengalami surplus, serta pada kuartal IV-2015 transaksi berjalan mulai menunjukkan perbaikan.

"Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, transaksi berjalan berada di kisaran 3,1% dari GDP, jumlah itu mengalami perbaikan menjadi 2% dari GDP," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo di Jakarta, Senin (18/1/2016).

Selain itu, Bank Indonesia juga melihat kinerja stabilitas sistem keuangan di sektor perbankan menunjukkan trend yang kondusif dan terjaga, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) tetap sehat. "Jadi kita melihat perkembangan yang cukup baik di ekonomi domestik Indonesia," imbuhnya.

Akan tetapi, dia juga mengingatkan agar seluruh pihak tetap mewaspadai perkembangan ekonomi global, khususnya ekonomi China yang dapat menimbulkan sentimen bagi ekonomi dalam negeri. Pasalnya, perkembangan perekonomian negara China masih menunjukkan volatilitas.

"Kemungkinan pertumbuhan ekonominya masih pelan, mungkin juga mata uang atau nilai tukar daripada Yuan itu masih akan ada volatilitas. Dan kita juga mengamati komoditi, khususnya komoditi minyak yang pernah menyentuh dibawah USD30 per barel," paparnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, meskipun kewaspadaan ekonomi global terus dilakukan, namun secara umum Bank Indonesia melihat masih ada ruang untuk melonggarkan moneter lebih jauh. "Nanti kita lihat dan kita harapkan kondisi akan terus bisa terjaga sehingga peluang dari pelonggaran moneter lebih jauh bisa dilakukan," tandasnya.