Harga Minyak Dunia Masih di Bawah Tekanan
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada awal perdagangan hari ini masih di bawah tekanan setelah mengalami penurunan lebih dari seperempat sejak awal tahun ini, setelah kembalinya Iran ke pasar minyak yang menambah pasokan berlebihan.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2016), harga minyak pada sesi sebelumnya sempat stabil, namun masih terlalu rendah sebagai akibat dicabutnya sanksi terhadap Iran, yang memungkinkan negara dengan cadangan minyak dan gas terbesar keempat terbesar di dunia ini kembali secara penuh ke pasar.
Harga berada di bawah tekanan pada Selasa pagi karena Iran memerintahkan peningkatan tajam dalam produksi minyak untuk mengambil keuntungan langsung dari pencabutan sanksi.
"Jelas bahwa sentimen investor mendorong harga minyak, taruhan Bearish berada pada tingkat tertinggi sejak 1983, menunjukkan kekhawatiran meningkat minyak Iran membanjiri pasar," kata ANZ Bank.
Sanksi telah memotong ekspor minyak Iran sekitar 2 juta barel per hari sejak pra-sanksi mereka 2011, untuk sedikit lebih dari 1 juta barel per hari.
Dengan prospek pencabutan sanksi menjadi semakin jelas sejak awal tahun, penurunan harga dimulai pada pertengahan 2014, minyak mentah turun lebih dari 70% dalam 18 bulan.
Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan pada harga USD29,00 per barel pada pukul 01.05 GMT, turun 42 sen. Harga minyak brent bulan depan masih di bawah USD29 per barel yaitu USD28,69 per barel.
"Kami telah mengasumsikan bahwa produksi akan naik 285.000 barel per hari dari tahun ke tahun pada 2016," kata Goldman Sachs.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2016), harga minyak pada sesi sebelumnya sempat stabil, namun masih terlalu rendah sebagai akibat dicabutnya sanksi terhadap Iran, yang memungkinkan negara dengan cadangan minyak dan gas terbesar keempat terbesar di dunia ini kembali secara penuh ke pasar.
Harga berada di bawah tekanan pada Selasa pagi karena Iran memerintahkan peningkatan tajam dalam produksi minyak untuk mengambil keuntungan langsung dari pencabutan sanksi.
"Jelas bahwa sentimen investor mendorong harga minyak, taruhan Bearish berada pada tingkat tertinggi sejak 1983, menunjukkan kekhawatiran meningkat minyak Iran membanjiri pasar," kata ANZ Bank.
Sanksi telah memotong ekspor minyak Iran sekitar 2 juta barel per hari sejak pra-sanksi mereka 2011, untuk sedikit lebih dari 1 juta barel per hari.
Dengan prospek pencabutan sanksi menjadi semakin jelas sejak awal tahun, penurunan harga dimulai pada pertengahan 2014, minyak mentah turun lebih dari 70% dalam 18 bulan.
Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan pada harga USD29,00 per barel pada pukul 01.05 GMT, turun 42 sen. Harga minyak brent bulan depan masih di bawah USD29 per barel yaitu USD28,69 per barel.
"Kami telah mengasumsikan bahwa produksi akan naik 285.000 barel per hari dari tahun ke tahun pada 2016," kata Goldman Sachs.
(izz)