DPR Minta China Tingkatkan Perdagangan
A
A
A
VANCOUVER - Setelah bertemu Parlemen Kanada, Delegasi Parlemen Indonesia melaksanakan pertemuan bilateral dengan Delegasi Parlemen China. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam ini dilaksanakan di sela-sela pelaksanaan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-24 di Hotel Westin, Vancouver.
Delegasi Indonesia dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, ditemani legislator Fraksi Golkar, Dwi Aroem Hadiati. Dubes RI untuk Kanada, Teuku Faizasyah, juga ikut hadir di pertemuan itu.
Berbicara usai pertemuan, pada Senin (18/1/2015) waktu setempat atau Selasa (19/1/2015) WIB, Fadli Zon menjelaskan bahwa kedua belah pihak sama-sama sepakat akan pentingnya hubungan kedua negara. "Dari pihak China menyampaikan bagaimana pentingnya hubungan kedua negara. Bahwa China juga partner penting Indonesia karena kerja sama bidang ekonomi dan infrastruktur makin banyak. Terutama investasi China kan banyak sekali di Indonesia," ujar Fadli.
Diungkapkan juga bahwa hubungan perdagangan dan politik, sejarah dan budaya, membuktikan China adalah mitra penting Indonesia dan Asean. "Kita sampaikan kita sepakat. Bahkan kita mendukung Bank Infrastruktur Asia yang diinisiasi RRC. Selain itu gagasan poros maritim abad 21 digagas RRC juga kita akui," kata Fadli.
Fadli juga menekankan bahwa Indonesia ingin melihat ada peningkatan nilai perdagangan Indonesia ke China. Karena selama ini, Indonesia selalu memiliki defisit neraca perdagangan dengan China.
Menurut Fadli, dari hasil pertemuan dengan Parlemen China itu, Pemerintah harus bersedia mengakui bahwa Indonesia cukup tergantung pada China. Maka Indonesia perlu ada keseimbangan. "Kita harus tingkatkan juga investasi negara lain di Indonesia seperti dari Jepang, Eropa, dan AD. Harus ada diversifikasi,’’ paparnya. Sehingga ketika ada apa-apa dengan salah satu negara, Indonesia masih aman.
Sementara soal isu Laut China Selatan, diakui Fadli bahwa hal itu tak terlalu disinggung di dalam pertemuan bilateral itu. "Sejauh ini, tentu leading diplomacy ada di Kemenlu RI. Saya kira sudah banyak usaha-usaha untuk melobi soal itu. Yang pasti DPR berharap Indonesia harus lebih proaktif, terutama jangan sampai ada konflik," ujarnya.
Delegasi Indonesia dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, ditemani legislator Fraksi Golkar, Dwi Aroem Hadiati. Dubes RI untuk Kanada, Teuku Faizasyah, juga ikut hadir di pertemuan itu.
Berbicara usai pertemuan, pada Senin (18/1/2015) waktu setempat atau Selasa (19/1/2015) WIB, Fadli Zon menjelaskan bahwa kedua belah pihak sama-sama sepakat akan pentingnya hubungan kedua negara. "Dari pihak China menyampaikan bagaimana pentingnya hubungan kedua negara. Bahwa China juga partner penting Indonesia karena kerja sama bidang ekonomi dan infrastruktur makin banyak. Terutama investasi China kan banyak sekali di Indonesia," ujar Fadli.
Diungkapkan juga bahwa hubungan perdagangan dan politik, sejarah dan budaya, membuktikan China adalah mitra penting Indonesia dan Asean. "Kita sampaikan kita sepakat. Bahkan kita mendukung Bank Infrastruktur Asia yang diinisiasi RRC. Selain itu gagasan poros maritim abad 21 digagas RRC juga kita akui," kata Fadli.
Fadli juga menekankan bahwa Indonesia ingin melihat ada peningkatan nilai perdagangan Indonesia ke China. Karena selama ini, Indonesia selalu memiliki defisit neraca perdagangan dengan China.
Menurut Fadli, dari hasil pertemuan dengan Parlemen China itu, Pemerintah harus bersedia mengakui bahwa Indonesia cukup tergantung pada China. Maka Indonesia perlu ada keseimbangan. "Kita harus tingkatkan juga investasi negara lain di Indonesia seperti dari Jepang, Eropa, dan AD. Harus ada diversifikasi,’’ paparnya. Sehingga ketika ada apa-apa dengan salah satu negara, Indonesia masih aman.
Sementara soal isu Laut China Selatan, diakui Fadli bahwa hal itu tak terlalu disinggung di dalam pertemuan bilateral itu. "Sejauh ini, tentu leading diplomacy ada di Kemenlu RI. Saya kira sudah banyak usaha-usaha untuk melobi soal itu. Yang pasti DPR berharap Indonesia harus lebih proaktif, terutama jangan sampai ada konflik," ujarnya.
(dmd)