Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia naik untuk sesi kedua pada hari ini, menjauhi posisi terendah dalam 12 tahun. Patokan harga minyak mentah berjangka di kedua sisi Atlantik yang siap untuk kenaikan mingguan pertama mereka tahun ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2016), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 17 sen menjadi USD29,70 per barel pada pukul 02.06 GMT, naik sekitar USD3,50 dari posisi terendah 12-tahun yang berada di level USD26,19 pada awal pekan ini. Kenaikan tersebut hampir 1% dari kenaikan mingguan.
Analis teknikal Reuters Wang Tao mengatakan, harga WTI bisa menguji resistance di level USD30,85 berdasarkan pada retracement Fibonacci antara 4-20 Januari 2016, kata
Sementara, harga minyak brent sebagai patokan internasional naik 24 sen menjadi USD29,49 per barel. Harga minyak brent juga menjauhi posisi terendah dalam 12 tahun yang sempat menyentuh USD27,10 dan mendapatkan keuntungan 2% dalam sepekan.
Harga minyak mendapat dukungan dari kondisi cuaca dan badai salju yang terjadi di Pantai Timur AS dan bagian dari benua Eropa seperti Jerman, yang mengangkat permintaan untuk minyak.
"Pasar global lebih stabil cenderung melihat spekulatif beli kembali muncul pada komoditas yang telah mengalami kerugian besar dalam beberapa pekan terakhir," kata ANZ Bank.
Analis mengatakan, bahwa alasan mendasar untuk harga minyak yang rendah tetap tidak berubah, di mana produsen di seluruh dunia terus memompa di atas 1 juta barel minyak mentah setiap hari, melampaui permintaan.
Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 4 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang akan terjadi peningkatan sebanyak 2,8 juta barel.
"Sebanyak 486.500.000 barel, persediaan minyak mentah AS tetap mendekati tingkat yang tidak terlihat untuk saat ini, setidaknya dalam 80 tahun terakhir," kata EIA.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2016), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 17 sen menjadi USD29,70 per barel pada pukul 02.06 GMT, naik sekitar USD3,50 dari posisi terendah 12-tahun yang berada di level USD26,19 pada awal pekan ini. Kenaikan tersebut hampir 1% dari kenaikan mingguan.
Analis teknikal Reuters Wang Tao mengatakan, harga WTI bisa menguji resistance di level USD30,85 berdasarkan pada retracement Fibonacci antara 4-20 Januari 2016, kata
Sementara, harga minyak brent sebagai patokan internasional naik 24 sen menjadi USD29,49 per barel. Harga minyak brent juga menjauhi posisi terendah dalam 12 tahun yang sempat menyentuh USD27,10 dan mendapatkan keuntungan 2% dalam sepekan.
Harga minyak mendapat dukungan dari kondisi cuaca dan badai salju yang terjadi di Pantai Timur AS dan bagian dari benua Eropa seperti Jerman, yang mengangkat permintaan untuk minyak.
"Pasar global lebih stabil cenderung melihat spekulatif beli kembali muncul pada komoditas yang telah mengalami kerugian besar dalam beberapa pekan terakhir," kata ANZ Bank.
Analis mengatakan, bahwa alasan mendasar untuk harga minyak yang rendah tetap tidak berubah, di mana produsen di seluruh dunia terus memompa di atas 1 juta barel minyak mentah setiap hari, melampaui permintaan.
Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 4 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang akan terjadi peningkatan sebanyak 2,8 juta barel.
"Sebanyak 486.500.000 barel, persediaan minyak mentah AS tetap mendekati tingkat yang tidak terlihat untuk saat ini, setidaknya dalam 80 tahun terakhir," kata EIA.
(izz)