PNRI Dapat Pesanan Ekspor Quran dan Ustadz dari Kazakhstan
A
A
A
JAKARTA - Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) mendapat tawaran menarik dari pemerintah Kazakhstan. Lewat duta besarnya, negara Islam tersebut mendapat pesanan untuk ekspor kitab suci Quran dan ustadz.
Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus mengatakan, bukan hanya Kazakhstan yang meminta PNRI melakukan cetak ayat suci, Iran juga menginginkan PNRI melakukan cetak buku-buku di bidang pendidikan.
"Dubes Kazakhstan datang ke kita, terus dia mau impor ayat suci Quran dan malah impor ustadz ke kita. Iran pun juga katanya mau impor buku pendidikan dari sini. Dicetak di sini," ujarnya di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (22/1/2016)
Saat Dubes Iran datang, kata Djakfarudin, PNRI mendapat orderan untuk mencetak sekitar 50 ribu buku pendidikan agama. Namun, proyek ini belum mencapai tahap deal akhir, dan belum disepakati nilai investasinya.
Menurut Djakfarudin, ada proyek-proyek yang didapatkan lantaran adanya kesepakatan antara Perum PNRI, PT Balai Pustaka (Persero), Perum Produksi Film Negara (PFN) dan antara yang membentuk National Publishing and News Corporation (NPNC).
NPNC merupakan wujud sinergi. Di mana NPNC menyiapkan katalog produk atau profil seluruh produk yang dihasilkan keempat BUMN untuk disinergikan kembali bersama seluruh kliennya, baik BUMN, anak perusahaan BUMN ataupun korporasi dan lembaga atau badan yang lainnya. "Melalui NPNC menjadi BUMN media bisa ekspor," pungkasnya.
Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus mengatakan, bukan hanya Kazakhstan yang meminta PNRI melakukan cetak ayat suci, Iran juga menginginkan PNRI melakukan cetak buku-buku di bidang pendidikan.
"Dubes Kazakhstan datang ke kita, terus dia mau impor ayat suci Quran dan malah impor ustadz ke kita. Iran pun juga katanya mau impor buku pendidikan dari sini. Dicetak di sini," ujarnya di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (22/1/2016)
Saat Dubes Iran datang, kata Djakfarudin, PNRI mendapat orderan untuk mencetak sekitar 50 ribu buku pendidikan agama. Namun, proyek ini belum mencapai tahap deal akhir, dan belum disepakati nilai investasinya.
Menurut Djakfarudin, ada proyek-proyek yang didapatkan lantaran adanya kesepakatan antara Perum PNRI, PT Balai Pustaka (Persero), Perum Produksi Film Negara (PFN) dan antara yang membentuk National Publishing and News Corporation (NPNC).
NPNC merupakan wujud sinergi. Di mana NPNC menyiapkan katalog produk atau profil seluruh produk yang dihasilkan keempat BUMN untuk disinergikan kembali bersama seluruh kliennya, baik BUMN, anak perusahaan BUMN ataupun korporasi dan lembaga atau badan yang lainnya. "Melalui NPNC menjadi BUMN media bisa ekspor," pungkasnya.
(dmd)