Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis
Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis menuju kembali ke level USD30 per barel, meski selama satu pekan terakhir masih melemah sekira 2%. Minyak mentah jenis Brent menyusut 60 sen menjadi USD31,20 per barel pada pukul 01.34 GMT, namun membaik sekira USD1,30 atau 4,26% ke level USD31,80 dibandingkan kemarin.
Dilansir Reuters, Rabu (27/1/2016) minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat jatuh 77 sen menuju posisi USD30,68, untuk menandai kebangkitan usai sempat ke level USD30,30 per barel. Sementara kemarin berakhir naik 3,7% atau USD1,11 ke posisi yang lebih tinggi yakni menjadi USD31,45 per barel.
"Sentimen positif berasal dari pendapat beberapa perusahaan AS yng meningkat dan adanya pembicaraan antara OPEC dan Rusia terkait pertimbangan pemotongan produksi minyak. Kemungkinan perjanjian antara pihak-pihak itu akan mengangkat harga dari titik terendah," jelas ANZ.
"Namun meningkatnya stok minyak mentah AS cenderung masih menjadi hal yang harus diwaspadai dalam waktu dekat. Dengan kecepatan produksi saat ini, stok minyak mentah AS akan menjadi sangat tinggi pada bulan April, seperti tahun sebelumnya," sambungnya.
Stok minyak AS meningkat sebesar 11,4 juta barel pada 22 Januari lalu menjadi 496.6 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis dengan peningkatan 3,3 juta barel. Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma justru turun sebesar 664,000 barel, data ini diperoleh dari kelompok industri American Petroleum Institute, kemarin.
Patokan minyak mentah AS dan global untuk jenis Brent sempat reli setelah pejabat tinggi Irak mengatakan OPEC dan Arab Saudi menjadi penyebab penurunan selama ini. Namun dikabarkan adanya sinyal dari Rusia untuk membatasi produksi mereka agar tidak membanjiri stok minyak dunia.
Dilansir Reuters, Rabu (27/1/2016) minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat jatuh 77 sen menuju posisi USD30,68, untuk menandai kebangkitan usai sempat ke level USD30,30 per barel. Sementara kemarin berakhir naik 3,7% atau USD1,11 ke posisi yang lebih tinggi yakni menjadi USD31,45 per barel.
"Sentimen positif berasal dari pendapat beberapa perusahaan AS yng meningkat dan adanya pembicaraan antara OPEC dan Rusia terkait pertimbangan pemotongan produksi minyak. Kemungkinan perjanjian antara pihak-pihak itu akan mengangkat harga dari titik terendah," jelas ANZ.
"Namun meningkatnya stok minyak mentah AS cenderung masih menjadi hal yang harus diwaspadai dalam waktu dekat. Dengan kecepatan produksi saat ini, stok minyak mentah AS akan menjadi sangat tinggi pada bulan April, seperti tahun sebelumnya," sambungnya.
Stok minyak AS meningkat sebesar 11,4 juta barel pada 22 Januari lalu menjadi 496.6 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis dengan peningkatan 3,3 juta barel. Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma justru turun sebesar 664,000 barel, data ini diperoleh dari kelompok industri American Petroleum Institute, kemarin.
Patokan minyak mentah AS dan global untuk jenis Brent sempat reli setelah pejabat tinggi Irak mengatakan OPEC dan Arab Saudi menjadi penyebab penurunan selama ini. Namun dikabarkan adanya sinyal dari Rusia untuk membatasi produksi mereka agar tidak membanjiri stok minyak dunia.
(akr)
Explore More