Pelabuhan New Priok Diuji Coba
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan uji coba Pelabuhan New Priok atau Pelabuhan Kalibaru yang dibangun PT Pelindo II. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui kesiapan teknis.
"Kita ukur kapasitas bongkar muatnya, kedalaman pelabuhannya dan sebagainya. Kalau ada yang tidak sesuai berarti belum memenuhi persyaratan dan wajib ditindaklanjuti, kemudian kita evaluasi lagi" ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bobby R Mamahit di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Menurutnya, Pelabuhan New Priok merupakan alur baru pelabuhan dan diperuntukkan untuk kapal-kapal kontainer besar. "Tingkat kedalaman maksimal lebih dari 14 meter, sebab peruntukannya juga untuk kapal-kapal kontainer besar. Makanya harus sesuai," kata Robby.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, evaluasi uji coba pelabuhan New Priok juga akan ditargetkan rampung tahun ini. "Tahun ini, mungkin Maret atau Juni pertengahan tahun," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelindo II, Banu Astrini yang dikonfirmasi mengatakan, evaluasi telah dilakukan per hari ini (28 Januari 2016) meliputi uji coba trial operation, meliputi uji coba bongkar muat dengan muatan kapal 50 box kontainer.
"Tadi yang diujicoba itu trial operationnya atau dari sisi ujicoba bongkar muat. Kemudian tingkat kedalaman, untuk selanjutnya masih akan dievaluasi," imbuhnya.
Dia menambahkan, proses uji coba masih akan dilanjutkan oleh Direktorat Perhubungan Laut. "Yang masih dalam proses Fasilitas Umum, Informasi Teknologi kemudian kantor sedang dalam proses," ujarnya.
Sebagai informasi PT Pelindo II menargetkan Pelabuhan New Priok bisa beroperasi penuh pada akhir tahun ini atau per September 2016. Sementara untuk soft operation sedianya akan ditargetkan per Juli tahun ini.
Pembangunan Pelabuhan New Priok dimulai pada awal 2013 dan diresmikan pembangunannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pelabuhan tersebut membentang sepanjang 850 meter dengan lebar 400 meter di sisi utara Tanjung Priok. Tiga terminal yang disiapkan masing-masing memiliki kapasitas 1,5 juta unit peti kemas.
Proyek yang menghabiskan biaya Rp9 triliun dari pendanaan PT Pelindo II tersebut direncanakan bisa beroperasi penuh awal 2017.
"Kita ukur kapasitas bongkar muatnya, kedalaman pelabuhannya dan sebagainya. Kalau ada yang tidak sesuai berarti belum memenuhi persyaratan dan wajib ditindaklanjuti, kemudian kita evaluasi lagi" ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bobby R Mamahit di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Menurutnya, Pelabuhan New Priok merupakan alur baru pelabuhan dan diperuntukkan untuk kapal-kapal kontainer besar. "Tingkat kedalaman maksimal lebih dari 14 meter, sebab peruntukannya juga untuk kapal-kapal kontainer besar. Makanya harus sesuai," kata Robby.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, evaluasi uji coba pelabuhan New Priok juga akan ditargetkan rampung tahun ini. "Tahun ini, mungkin Maret atau Juni pertengahan tahun," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelindo II, Banu Astrini yang dikonfirmasi mengatakan, evaluasi telah dilakukan per hari ini (28 Januari 2016) meliputi uji coba trial operation, meliputi uji coba bongkar muat dengan muatan kapal 50 box kontainer.
"Tadi yang diujicoba itu trial operationnya atau dari sisi ujicoba bongkar muat. Kemudian tingkat kedalaman, untuk selanjutnya masih akan dievaluasi," imbuhnya.
Dia menambahkan, proses uji coba masih akan dilanjutkan oleh Direktorat Perhubungan Laut. "Yang masih dalam proses Fasilitas Umum, Informasi Teknologi kemudian kantor sedang dalam proses," ujarnya.
Sebagai informasi PT Pelindo II menargetkan Pelabuhan New Priok bisa beroperasi penuh pada akhir tahun ini atau per September 2016. Sementara untuk soft operation sedianya akan ditargetkan per Juli tahun ini.
Pembangunan Pelabuhan New Priok dimulai pada awal 2013 dan diresmikan pembangunannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pelabuhan tersebut membentang sepanjang 850 meter dengan lebar 400 meter di sisi utara Tanjung Priok. Tiga terminal yang disiapkan masing-masing memiliki kapasitas 1,5 juta unit peti kemas.
Proyek yang menghabiskan biaya Rp9 triliun dari pendanaan PT Pelindo II tersebut direncanakan bisa beroperasi penuh awal 2017.
(dmd)