BI Pede Pertumbuhan Ekonomi 2016 Lompat hingga 5,2%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) percaya diri (pede) pertumbuhan ekonomi pada 2016 dapat mencapai 5,2%, jauh di atas realisasi sementara tahun lalu. Di mana realisasi sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 tercatat sebesar 4,74%.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya percaya pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat lebih tinggi karena melihat beberapa hal positif yang akan terjadi pada 2016. Salah satunya perkiraan akan membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia.
"Kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 4,8% 2015. Tahun ini kita perkirakan naik 5,2%. Pertama, karena pertumbuhan ekonomi dunia mulai membaik meski enggak terlalu kuat," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Selain itu, lanjut dia, stimulus fiskal telah dikeluarkan pemerintah sejak awal tahun. Hal tersebut akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia tahun ini. "Relaksasi makro prodensial kita akan mendukung bank dalam menyalurkan kredit," imbuhnya.
Perry menambahkan, langkah BI melakukan pelonggaran moneter dengan menurunkan BI rate sekitar 25 basis poin (bp) juga memberikan persepsi positif bagi dunia usaha. "Sinyal BI untuk pelonggaran moneter dengan kemarin menurunkan BI rate 25 bps akan memberikan persepsi positif pada dunia usaha untuk kegiatan ekonomi lebih baik," tandasnya.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya percaya pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat lebih tinggi karena melihat beberapa hal positif yang akan terjadi pada 2016. Salah satunya perkiraan akan membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia.
"Kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 4,8% 2015. Tahun ini kita perkirakan naik 5,2%. Pertama, karena pertumbuhan ekonomi dunia mulai membaik meski enggak terlalu kuat," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Selain itu, lanjut dia, stimulus fiskal telah dikeluarkan pemerintah sejak awal tahun. Hal tersebut akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia tahun ini. "Relaksasi makro prodensial kita akan mendukung bank dalam menyalurkan kredit," imbuhnya.
Perry menambahkan, langkah BI melakukan pelonggaran moneter dengan menurunkan BI rate sekitar 25 basis poin (bp) juga memberikan persepsi positif bagi dunia usaha. "Sinyal BI untuk pelonggaran moneter dengan kemarin menurunkan BI rate 25 bps akan memberikan persepsi positif pada dunia usaha untuk kegiatan ekonomi lebih baik," tandasnya.
(dmd)