Kedubes China Klarifikasi Isu Kereta Cepat RI Lebih Mahal dari Iran
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar China untuk Indonesia mengklarifikasi isu yang menyatakan kereta cepat yang dibangun China Railway Engineering Corp bersama konsorsium BUMN untuk kereta cepat di Indonesia, yang lebih mahal dibanding proyek serupa di Iran.
Pasalnya, proyek kereta cepat yang dibangun di Iran bekerja sama dengan China Railway Engineering Corp untuk rute Teheran-Ishafan sepanjang 400 kilometer (km) hanya menelan biaya USD2,73 miliar atau sekitar Rp37 triliun. Sementara kereta cepat Jakarta-Bandung menelan biaya hingga USD5,5 miliar.
Baca: Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Mahal dari China dan Iran
Juru Bicara Kedubes China untuk Indonesia Pai Peng menyatakan, nilai investasi yang diumumkan tersebut bukan investasi total dari pembangunan obove-rail, dan juga bukan investasi total dari proyek kereta cepat Iran.
"Pada saat ini, mengingat kondisi dana, pihak Iran merencanakan lebih dahulu melaksanakan pembangunan salah satu bagian dari Kereta Cepat Teheran-Isfahan," katanya, seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Berdasarkan informasi yang didapat pihaknya dari staf China Railway Engineering Corp, mereka belum menandatangani kontrak kereta cepat senilai USD2,7 miliar dengan Iran. Negeri Tirai Bambu ini pun hanya menanggung pembangunan above-rail dalam pembangunan kereta cepat Iran, dan tidak termasuk pembangunan below-rail.
"Tetapi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencakup semua pembangunan termasuk pembangunan above-rail dan below-rail," imbuhnya.
Sementara di Indonesia, Peng mengklaim bahwa skema teknik perlengkapan dan sistem yang dirancang oleh China dan Indonesia pun merupakan perlengkapan yang paling canggih.
Baca: Jokowi Paparkan Polemik Kereta Cepat Pekan Depan
Dibandingkan dengan tawaran pihak ketiga maupun sistem lainnya, investasi sistem perlengkapannya mempunyai cost-effectiveness terbaik.
"Kami pasti akan menggunakan teknik terbaik dalam rangka menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan tepat waktunya dan terjamin kualitasnya," tandasnya.
Pasalnya, proyek kereta cepat yang dibangun di Iran bekerja sama dengan China Railway Engineering Corp untuk rute Teheran-Ishafan sepanjang 400 kilometer (km) hanya menelan biaya USD2,73 miliar atau sekitar Rp37 triliun. Sementara kereta cepat Jakarta-Bandung menelan biaya hingga USD5,5 miliar.
Baca: Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Mahal dari China dan Iran
Juru Bicara Kedubes China untuk Indonesia Pai Peng menyatakan, nilai investasi yang diumumkan tersebut bukan investasi total dari pembangunan obove-rail, dan juga bukan investasi total dari proyek kereta cepat Iran.
"Pada saat ini, mengingat kondisi dana, pihak Iran merencanakan lebih dahulu melaksanakan pembangunan salah satu bagian dari Kereta Cepat Teheran-Isfahan," katanya, seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Berdasarkan informasi yang didapat pihaknya dari staf China Railway Engineering Corp, mereka belum menandatangani kontrak kereta cepat senilai USD2,7 miliar dengan Iran. Negeri Tirai Bambu ini pun hanya menanggung pembangunan above-rail dalam pembangunan kereta cepat Iran, dan tidak termasuk pembangunan below-rail.
"Tetapi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencakup semua pembangunan termasuk pembangunan above-rail dan below-rail," imbuhnya.
Sementara di Indonesia, Peng mengklaim bahwa skema teknik perlengkapan dan sistem yang dirancang oleh China dan Indonesia pun merupakan perlengkapan yang paling canggih.
Baca: Jokowi Paparkan Polemik Kereta Cepat Pekan Depan
Dibandingkan dengan tawaran pihak ketiga maupun sistem lainnya, investasi sistem perlengkapannya mempunyai cost-effectiveness terbaik.
"Kami pasti akan menggunakan teknik terbaik dalam rangka menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan tepat waktunya dan terjamin kualitasnya," tandasnya.
(dmd)