Lirik Blok Masela, Pertamina Siap Pakai Kilang Laut atau Darat
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) diam-diam memiliki minat untuk ikut turut serta mengelola Blok Masela, Kalimantan Timur. Bahkan Perseroan menyatakan siap menggunakan apapun skema pengembangan kilang yang akan diputusakan, baik lewat jalur darat (onshore/pipanisasi) maupun lewat jalur laut (offshore/LNG terapung).
(Baca Juga: Soal Blok Masela, Pemerintah Lebih Untung Bangun Kilang di Laut)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, Pertamina memiliki minat untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela lantaran produk di Lapangan Abadi tersebut adalah gas. Pertamina pun siap menerima keputusan apapun terkait skema pengembangan kilang di sana.
"Siap (skema pengembangan kilang Blok Masela). Nanti tergantung pengkajian yang sedang digarap (pemerintah)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2/2016).
(Baca Juga: Rincian Kenapa Skema Kilang Darat Terbaik Buat Blok Masela)
Mantan Bos Semen Indonesia ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah terkait kemungkinan perseroan untuk masuk dalam proyek Blok Masela. Hanya saja, BUMN migas tersebut memiliki kalkulasi sendiri mengenai kemampuannya yaitu sekitar 10% hingga 20%.
"10-20%. Tergantung nanti kemampuan Pertamina, valuasi seperti apa, kalau diperkirakan range seperti itu. Kan baru 9 tahunan lagi. Nasional membutuhkan energi itu. Dalam masalah ketahan energi mengapa bermint untuk itu," tandasnya.
(Baca Juga: Soal Blok Masela, Pemerintah Lebih Untung Bangun Kilang di Laut)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, Pertamina memiliki minat untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela lantaran produk di Lapangan Abadi tersebut adalah gas. Pertamina pun siap menerima keputusan apapun terkait skema pengembangan kilang di sana.
"Siap (skema pengembangan kilang Blok Masela). Nanti tergantung pengkajian yang sedang digarap (pemerintah)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2/2016).
(Baca Juga: Rincian Kenapa Skema Kilang Darat Terbaik Buat Blok Masela)
Mantan Bos Semen Indonesia ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah terkait kemungkinan perseroan untuk masuk dalam proyek Blok Masela. Hanya saja, BUMN migas tersebut memiliki kalkulasi sendiri mengenai kemampuannya yaitu sekitar 10% hingga 20%.
"10-20%. Tergantung nanti kemampuan Pertamina, valuasi seperti apa, kalau diperkirakan range seperti itu. Kan baru 9 tahunan lagi. Nasional membutuhkan energi itu. Dalam masalah ketahan energi mengapa bermint untuk itu," tandasnya.
(akr)