Minyak Anjlok, Rizal Ramli Singgung Bagi-bagi Konsesi Kosong
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menuturkan, anjloknya harga minyak dunia bisa menjadi momentum Indonesia untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas). Sebab, kegiatan eksplorasi migas di Tanah Air masih minim.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir konsesi eksplorasi migas banyak dikeluarkan. Sayang, pembagiannya tidak tepat sasaran dan justru diberikan kepada mereka yang tidak memiliki jaringan dan modal, sehingga kegiatan eksplorasi tidak dilakukan.
"Selama ini eksplorasi sedikit sekali yang dikerjakan. Selama 10 tahun terakhir konsesi yang dibagi ratusan, tapi dikasih sama orang yang enggak punya network, jaringan, enggak punya modal. Konsesinya dipegang saja dan tidak melakukan eksplorasi," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Karena itu, momentum penurunan harga minyak ini harus benar-benar digunakan untuk meningkatkan eksplorasi tanpa mengulangi praktik bagi-bagi konsesi kosong seperti yang terjadi di masa lalu. "Kenapa? Karena seluruh biaya termasuk ESDM dan peralatan eksplorasi lagi anjlok-anjloknya," imbuh dia.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini menambahkan, untuk menggairahkan pengusaha migas melakukan eksplorasi, yaitu dengan mengubah sistem insentif dalam Kontraktor Production Sharing (KPS) dan bagi hasil.
Hal tersebut agar para kontraktor mendapatkan insentif untuk meningkatkan eksplorasi. "Nah, nanti pada saat oil kembali naik dalam waktu dua tahun, kita justru menarik manfaat karena ada peningkatan cadangan," tandas Rizal.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir konsesi eksplorasi migas banyak dikeluarkan. Sayang, pembagiannya tidak tepat sasaran dan justru diberikan kepada mereka yang tidak memiliki jaringan dan modal, sehingga kegiatan eksplorasi tidak dilakukan.
"Selama ini eksplorasi sedikit sekali yang dikerjakan. Selama 10 tahun terakhir konsesi yang dibagi ratusan, tapi dikasih sama orang yang enggak punya network, jaringan, enggak punya modal. Konsesinya dipegang saja dan tidak melakukan eksplorasi," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Karena itu, momentum penurunan harga minyak ini harus benar-benar digunakan untuk meningkatkan eksplorasi tanpa mengulangi praktik bagi-bagi konsesi kosong seperti yang terjadi di masa lalu. "Kenapa? Karena seluruh biaya termasuk ESDM dan peralatan eksplorasi lagi anjlok-anjloknya," imbuh dia.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini menambahkan, untuk menggairahkan pengusaha migas melakukan eksplorasi, yaitu dengan mengubah sistem insentif dalam Kontraktor Production Sharing (KPS) dan bagi hasil.
Hal tersebut agar para kontraktor mendapatkan insentif untuk meningkatkan eksplorasi. "Nah, nanti pada saat oil kembali naik dalam waktu dua tahun, kita justru menarik manfaat karena ada peningkatan cadangan," tandas Rizal.
(izz)