Harga Minyak Mentah Dunia Naik
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada hari ini memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, karena melemahnya dolar Amerika Serikat (USD) dan belum adanya konfirmasi lanjutan terkait produsen minyak berpotensi bertemu untuk membahas penurunan produksi demi mengangkat pasar.
Seperti dikuti dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2016), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan seharga USD32,39 per barel pada pukul 00.31 GMT hari ini, naik 11 sen dari penutupan sesi sebelumnya ketika mereka naik 8% dari posisi bawah USD30 per barel. Sedangkan harga minyak brent naik USD2,32, atau 7,1% menjadi USD35,04 per barel, setelah naik setinggi USD35,11.
Analis mengatakan, harga telah pulih atas dukungan dari kemerosotan dolar, serta belum adanya konfirmasi atas pertemuan produsen minyak utama untuk memangkas produksi dalam mendukung harga, yang telah jatuh sekitar 70% sejak pertengahan 2014.
Meski demikian, perdagangan minyak dalam beberapa pekan terakhir cukup volatilitas, dengan harga ke atas dan ke bawah, dengan perubahan harga lebih dari 10% dalam dua sesi perdagangan sering terjadi sejak pertengahan Januari.
"Semakin lemah USD memberikan dukungan sementara untuk kompleks komoditas, namun volatilitas dalam minyak mentah tetap ekstrem. Climbing stok minyak mentah AS tetap menjadi ancaman berkelanjutan untuk kelemahan harga lebih lanjut," kata ANZ Bank.
Persediaan minyak mentah AS naik 7,8 juta barel dalam sepekan sampai 29 Januari bertambah 502.700.000 barel, dibanding dengan ekspektasi analis yang nak 4,8 juta barel, karena impor melonjak dan penyuling dipangkas.
Seperti dikuti dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2016), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan seharga USD32,39 per barel pada pukul 00.31 GMT hari ini, naik 11 sen dari penutupan sesi sebelumnya ketika mereka naik 8% dari posisi bawah USD30 per barel. Sedangkan harga minyak brent naik USD2,32, atau 7,1% menjadi USD35,04 per barel, setelah naik setinggi USD35,11.
Analis mengatakan, harga telah pulih atas dukungan dari kemerosotan dolar, serta belum adanya konfirmasi atas pertemuan produsen minyak utama untuk memangkas produksi dalam mendukung harga, yang telah jatuh sekitar 70% sejak pertengahan 2014.
Meski demikian, perdagangan minyak dalam beberapa pekan terakhir cukup volatilitas, dengan harga ke atas dan ke bawah, dengan perubahan harga lebih dari 10% dalam dua sesi perdagangan sering terjadi sejak pertengahan Januari.
"Semakin lemah USD memberikan dukungan sementara untuk kompleks komoditas, namun volatilitas dalam minyak mentah tetap ekstrem. Climbing stok minyak mentah AS tetap menjadi ancaman berkelanjutan untuk kelemahan harga lebih lanjut," kata ANZ Bank.
Persediaan minyak mentah AS naik 7,8 juta barel dalam sepekan sampai 29 Januari bertambah 502.700.000 barel, dibanding dengan ekspektasi analis yang nak 4,8 juta barel, karena impor melonjak dan penyuling dipangkas.
(izz)