AP II Ambisi Jadikan Bandara Silangit sebagai Monaco of Asia
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) berkomitmen mengembangkan Bandara Silangit di Tapanuli Utara sebagai bagian dari upaya mendukung pariwisata Indonesia, khususnya kawasan Danau Toba yang diproyeksikan pemerintah menjadi Monaco of Asia.
Bandara Silangit yang dikelola AP II merupakan bandara terdekat menuju Danau Toba, dengan jarak tempuh melalui jalur darat hanya 30 menit hingga satu jam.
Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan Bandara Silangit berkonsep modern dengan tetap memegang nilai tradisional. Hal ini dapat dilihat dari desain terminal yang berkiblat ke rumah Bolon Toba Khas Tapanuli Utara.
"Secara keseluruhan, bandara akan dikembangkan dalam tiga tahap di mana nantinya setelah pengembangan tahap ketiga usai, maka bandara akan bisa didarati pesawat berbadan sedang Airbus A320 Neo atau sejenis," kata Budi dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
AP II berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, di antaranya Pemkab Tapanuli Utara, Pemprov Sumatera Utara, dan Kementerian Perhubungan sehingga pengembangan Bandara Silangit ini dapat berjalan lancar.
"Kami optimistis melalui pengembangan ini akan semakin banyak maskapai berminat membuka penerbangan langsung atau direct flightke Bandara Silangit sehingga dapat mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara maupun lokal berwisata ke kawasan Danau Toba," tambah Budi.
Untuk diketahui, tahapan-tahapan pengembangan Bandara Silangit merupakan program RKAP yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham AP II.
Adapun pengembangan Tahap I di antaranya mencakup pengembangan runway menjadi 2.450x45 meter sehingga pesawat jet berkapasitas lebih besar dapat mendarat dimana hal ini juga berdampak kepada lebih terjangkaunya tiket penerbangan langsung menuju Bandara Silangit.
Di samping itu, perseroan juga melakukan pengembangan secara keseluruhan di kawasan Bandara Silangit dengan membangun terminal kargo dan area parkir kendaraan.
Guna mendukung faktor keselamatan dan keamanan, gedung unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK) juga akan diperluas sehingga dapat lebih banyak memiliki peralatan dan kendaraan keselamatan.
Bandara Silangit yang dikelola AP II merupakan bandara terdekat menuju Danau Toba, dengan jarak tempuh melalui jalur darat hanya 30 menit hingga satu jam.
Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan Bandara Silangit berkonsep modern dengan tetap memegang nilai tradisional. Hal ini dapat dilihat dari desain terminal yang berkiblat ke rumah Bolon Toba Khas Tapanuli Utara.
"Secara keseluruhan, bandara akan dikembangkan dalam tiga tahap di mana nantinya setelah pengembangan tahap ketiga usai, maka bandara akan bisa didarati pesawat berbadan sedang Airbus A320 Neo atau sejenis," kata Budi dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
AP II berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, di antaranya Pemkab Tapanuli Utara, Pemprov Sumatera Utara, dan Kementerian Perhubungan sehingga pengembangan Bandara Silangit ini dapat berjalan lancar.
"Kami optimistis melalui pengembangan ini akan semakin banyak maskapai berminat membuka penerbangan langsung atau direct flightke Bandara Silangit sehingga dapat mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara maupun lokal berwisata ke kawasan Danau Toba," tambah Budi.
Untuk diketahui, tahapan-tahapan pengembangan Bandara Silangit merupakan program RKAP yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham AP II.
Adapun pengembangan Tahap I di antaranya mencakup pengembangan runway menjadi 2.450x45 meter sehingga pesawat jet berkapasitas lebih besar dapat mendarat dimana hal ini juga berdampak kepada lebih terjangkaunya tiket penerbangan langsung menuju Bandara Silangit.
Di samping itu, perseroan juga melakukan pengembangan secara keseluruhan di kawasan Bandara Silangit dengan membangun terminal kargo dan area parkir kendaraan.
Guna mendukung faktor keselamatan dan keamanan, gedung unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK) juga akan diperluas sehingga dapat lebih banyak memiliki peralatan dan kendaraan keselamatan.
(izz)