Pertamina Prediksi Harga Premium-Solar Turun Lagi di Bulan April
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memprediksi harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar akan kembali diturunkan pada April 2016, atau pada periode evaluasi tiga bulanan yang dilakukan pemerintah.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa perkiraan penurunan harga BBM tersebut melihat rata-rata harga acuan Mean of Platts Singapore (MoPS) yang terus mengalami penurunan.
"Semoga April (harga premium dan solar) turun, karena rata-ratanya kan turun," katanya di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Pria yang akrab disapa Abe ini menerangkan, harga MoPS saat ini rata-rata turun sekitar 6%. Karena itu, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan memutuskan untuk kembali menurunkan harga BBM yang diawasi pemerintah tersebut.
"Kemungkinan (harga) turun. Rata-rata MoPs kita sudah turun itu. Saat ini turun enam persen," ujar dia.
Sementara, Senior Vice President Fuel Marketing dan Distributor Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan, saat ini perseroan masih mengkaji fluktuasi rata-rata MoPS untuk memperkirakan penurunan harga premium dan solar yang dimungkinkan.
"Belum tahu karena ini masih Februari. Ini rata-ratanya dari 25 Desember 2015 sampai 24 Maret 2016," pungkasnya.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa perkiraan penurunan harga BBM tersebut melihat rata-rata harga acuan Mean of Platts Singapore (MoPS) yang terus mengalami penurunan.
"Semoga April (harga premium dan solar) turun, karena rata-ratanya kan turun," katanya di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Pria yang akrab disapa Abe ini menerangkan, harga MoPS saat ini rata-rata turun sekitar 6%. Karena itu, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan memutuskan untuk kembali menurunkan harga BBM yang diawasi pemerintah tersebut.
"Kemungkinan (harga) turun. Rata-rata MoPs kita sudah turun itu. Saat ini turun enam persen," ujar dia.
Sementara, Senior Vice President Fuel Marketing dan Distributor Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan, saat ini perseroan masih mengkaji fluktuasi rata-rata MoPS untuk memperkirakan penurunan harga premium dan solar yang dimungkinkan.
"Belum tahu karena ini masih Februari. Ini rata-ratanya dari 25 Desember 2015 sampai 24 Maret 2016," pungkasnya.
(akr)