China Pasar Terbesar Rumput Laut Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) mencatat bahwa selama ini China menjadi pasar ekspor terbesar produksi rumput laut dalam negeri. Setiap tahun China mengekspor produksi rumput laut sebanyak 169 ribu ton dalam bentuk kering.
"Paling besar ke China. Lainnya itu kita ekspor ke Filipina, Jepang dan Eropa. Total ekspor produksi rumput laut kering 282.479 ton per tahun. 60% hasilnya kita impor ke China sebanyak 169 ribu ton per tahun," papar Ketua ARLI Safari Aziz di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Baca: Produksi Melimpah, Pengusaha Rumput Laut Tolak Pembatasan Ekspor
Menurutnya, yang membuat ekspor di sana nomor satu adalah kegemaran masyarakat China yang senang mengonsumsi rumput laut. Meski ada perlambatan ekonomi, ekspor rumput laut dari Indonesia tidak terpengaruh karena kebutuhan masyarakat di sana.
"Mereka suka rumput laut kita. Beda sama orang sini yang enggak begitu doyan rumput laut," katanya. (Baca: Pengusaha Rumput Laut Beberkan Dampak Pembatasan Ekspor)
Safari mengatakan, Indonesia harusnya bersyukur karena bisa menyukai produk rumput laut Indonesia dan menjadi pangsa terbesar. (Baca: ARLI: KKP Tak Serius Tanggapi Penolakan Pembatasan Ekspor)
"China serapan pasar paling besar. Kita harus bersyukur China menerima produk kita. Karena selama ini kan yang menjadi persoalan produksi rumput laut yaitu pasarnya. Produksi kita banyak, tapi tidak semua terpakai. Andalkan serapan industri dalam negeri, masih kurang," tandasnya.
"Paling besar ke China. Lainnya itu kita ekspor ke Filipina, Jepang dan Eropa. Total ekspor produksi rumput laut kering 282.479 ton per tahun. 60% hasilnya kita impor ke China sebanyak 169 ribu ton per tahun," papar Ketua ARLI Safari Aziz di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Baca: Produksi Melimpah, Pengusaha Rumput Laut Tolak Pembatasan Ekspor
Menurutnya, yang membuat ekspor di sana nomor satu adalah kegemaran masyarakat China yang senang mengonsumsi rumput laut. Meski ada perlambatan ekonomi, ekspor rumput laut dari Indonesia tidak terpengaruh karena kebutuhan masyarakat di sana.
"Mereka suka rumput laut kita. Beda sama orang sini yang enggak begitu doyan rumput laut," katanya. (Baca: Pengusaha Rumput Laut Beberkan Dampak Pembatasan Ekspor)
Safari mengatakan, Indonesia harusnya bersyukur karena bisa menyukai produk rumput laut Indonesia dan menjadi pangsa terbesar. (Baca: ARLI: KKP Tak Serius Tanggapi Penolakan Pembatasan Ekspor)
"China serapan pasar paling besar. Kita harus bersyukur China menerima produk kita. Karena selama ini kan yang menjadi persoalan produksi rumput laut yaitu pasarnya. Produksi kita banyak, tapi tidak semua terpakai. Andalkan serapan industri dalam negeri, masih kurang," tandasnya.
(dmd)