AP II: Bandara Pondok Cabe hanya Layani Enam Penerbangan Sehari
A
A
A
TANGERANG - Director of Operations & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo menyatakan, Bandara Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nantinya hanya akan melayani paling banyak enam penerbangan sehari. Hal itu dikatakan
"Kami jelaskan, Bandara Pondok Cabe itu berbeda jauh dengan Bandara Soekarno-Hatta, trafficnya nanti empat sampai enam penerbangan dalam sehari," ujar Djoko di Tangerang, Kamis (25/2/2016).
(Baca: Bandara Pondok Cabe Dibuka Komersil 2016)
Selain itu, seluruh pesawatnya juga hanya akan menggunakan baling-baling, dan bukan pesawat jet. Sehingga, kata Djoko, tidak akan ada jet blast seperti halnya terjadi di bandara komersil lain.
"Ini kan nanti pesawatnya ATR, atau menggunakan baling-baling, tidak sama dengan mesin jet. Tingkat kebisingan relatif rendah, dorongan mesin pun tak sama dengan mesin jet," terangnya.
Menurutnya, kendati di media massa telah dikatakan bahwa AP II akan menjadi pengelola Bandara Pondok Cabe, namun pihaknya pada dasarnya baru mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan pada dua pekan lalu.
"Jadi kami juga baru dapat tugas dua minggu lalu, kami diminta mengelola Bandara Pondok Cabe, itu bandara kan punya Pelita. Kami baru rapat sekali, di situ (rapat ) ada TNI AU, Pertamina, Pelita, Airnav Indonesia dan pemerintah daerah Tangsel," tutur dia.
(Baca: Bandara Pondok Cabe Akan Layani Delapan Rute)
Adapun hasil rapat dua pekan lalu itu menghasilkan keputusan, bahwa Kementerian Perhubungan akan membentuk dua tim. “Satu tim akan mengkaji ruang udara, satu lagi mengkaji bandara,” terangnya.
PT Angkasa Pura II telah mengirimkan tim-nya untuk melakukan inventarisir lokasi. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apa saja yang kurang dari bandara khusus yang akan menjadi bandara umum komersil tersebut.
"Sudah ada tim kami yang telah ke lokasi, tetapi laporan detailnya saya belum dapat. Sarana dan prasarana harus kita tahu, tetapi kalau dilihat landasan pacunya sudah bagus, kemudian nantinya kan Garuda juga jarang kan terbangnya," tandasnya.
Baca juga:
Bandara Pondok Cabe Dibuka, Pertamina Raup Rp50 Miliar/Tahun
Dibuka Komersil, Ini Tugas Bandara Pondok Cabe
"Kami jelaskan, Bandara Pondok Cabe itu berbeda jauh dengan Bandara Soekarno-Hatta, trafficnya nanti empat sampai enam penerbangan dalam sehari," ujar Djoko di Tangerang, Kamis (25/2/2016).
(Baca: Bandara Pondok Cabe Dibuka Komersil 2016)
Selain itu, seluruh pesawatnya juga hanya akan menggunakan baling-baling, dan bukan pesawat jet. Sehingga, kata Djoko, tidak akan ada jet blast seperti halnya terjadi di bandara komersil lain.
"Ini kan nanti pesawatnya ATR, atau menggunakan baling-baling, tidak sama dengan mesin jet. Tingkat kebisingan relatif rendah, dorongan mesin pun tak sama dengan mesin jet," terangnya.
Menurutnya, kendati di media massa telah dikatakan bahwa AP II akan menjadi pengelola Bandara Pondok Cabe, namun pihaknya pada dasarnya baru mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan pada dua pekan lalu.
"Jadi kami juga baru dapat tugas dua minggu lalu, kami diminta mengelola Bandara Pondok Cabe, itu bandara kan punya Pelita. Kami baru rapat sekali, di situ (rapat ) ada TNI AU, Pertamina, Pelita, Airnav Indonesia dan pemerintah daerah Tangsel," tutur dia.
(Baca: Bandara Pondok Cabe Akan Layani Delapan Rute)
Adapun hasil rapat dua pekan lalu itu menghasilkan keputusan, bahwa Kementerian Perhubungan akan membentuk dua tim. “Satu tim akan mengkaji ruang udara, satu lagi mengkaji bandara,” terangnya.
PT Angkasa Pura II telah mengirimkan tim-nya untuk melakukan inventarisir lokasi. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apa saja yang kurang dari bandara khusus yang akan menjadi bandara umum komersil tersebut.
"Sudah ada tim kami yang telah ke lokasi, tetapi laporan detailnya saya belum dapat. Sarana dan prasarana harus kita tahu, tetapi kalau dilihat landasan pacunya sudah bagus, kemudian nantinya kan Garuda juga jarang kan terbangnya," tandasnya.
Baca juga:
Bandara Pondok Cabe Dibuka, Pertamina Raup Rp50 Miliar/Tahun
Dibuka Komersil, Ini Tugas Bandara Pondok Cabe
(dmd)