Investor Asing Belum Puas terhadap Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, investor belum puas dengan Indonesia meski ekonomi dalam negeri sudah banyak kemajuan. Pemerintah harus lebih baik lagi dalam menderegulasi, menyederhanakan izin dan memodernisasi kebijakan yang memudahkan investor.
"Seperti dikatakan Pak Presiden minggu lalu di Amerika, meski sudah banyak kemajuan tapi kita masih jauh dari puas. Kita masih harus menderegulasi lagi, menyederhanakan lagi, modernisasi lagi. Mereka (investor asing) memberikan ide-ide apalagi yang kita bisa tingkatkan, kita perbaiki," katanya di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Meski demikian, dia menlihat sentimen investor asing mulai meningkat terhadap invetasi di Indonesia yang meningkat positif. Artinya, reformasi perekonomian terus dijalankan.
"Reformasi perekonomian akan terus berjalan dan peserta tadi ingin memastikan bahwa kita terus komit meneruskan reformasi-reformasi perekonomian," kata dia.
Menteri yang juga mengusaha ini juga mengatakan, investor meminta Indonesia tidak terlalu mengetatkan investasi seperti yang tertuang dalam Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Kita dapat masukan soal DNI. Saya kira secara objektif secara aktual revisi tiga pekan lalu itu memang opening paling besar dalam kurang lebih 10 tahun. Tapi setelah opening itu kita masih salah satu negara paling restriktif di antara negara ASEAN," jelasnya.
Mendag mengatakan, jarang negara ASEAN lain banyak larangan dalam investasi internasional, jadi hal itu disadari Pak Presiden oleh tim ekonomi. Tapi semuanya akan berjalan sesuai azas kehati-hatian karena ingin reformasi secara bertahap.
"Enggak langsung jungkir balik serentak semua gitu. Bertahap, kita lihat hasilnya, penyelesaiannya," pungkas Tom Lembong.
"Seperti dikatakan Pak Presiden minggu lalu di Amerika, meski sudah banyak kemajuan tapi kita masih jauh dari puas. Kita masih harus menderegulasi lagi, menyederhanakan lagi, modernisasi lagi. Mereka (investor asing) memberikan ide-ide apalagi yang kita bisa tingkatkan, kita perbaiki," katanya di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Meski demikian, dia menlihat sentimen investor asing mulai meningkat terhadap invetasi di Indonesia yang meningkat positif. Artinya, reformasi perekonomian terus dijalankan.
"Reformasi perekonomian akan terus berjalan dan peserta tadi ingin memastikan bahwa kita terus komit meneruskan reformasi-reformasi perekonomian," kata dia.
Menteri yang juga mengusaha ini juga mengatakan, investor meminta Indonesia tidak terlalu mengetatkan investasi seperti yang tertuang dalam Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Kita dapat masukan soal DNI. Saya kira secara objektif secara aktual revisi tiga pekan lalu itu memang opening paling besar dalam kurang lebih 10 tahun. Tapi setelah opening itu kita masih salah satu negara paling restriktif di antara negara ASEAN," jelasnya.
Mendag mengatakan, jarang negara ASEAN lain banyak larangan dalam investasi internasional, jadi hal itu disadari Pak Presiden oleh tim ekonomi. Tapi semuanya akan berjalan sesuai azas kehati-hatian karena ingin reformasi secara bertahap.
"Enggak langsung jungkir balik serentak semua gitu. Bertahap, kita lihat hasilnya, penyelesaiannya," pungkas Tom Lembong.
(izz)