Indef: Indonesia Ikuti Tren Deflasi Global

Selasa, 01 Maret 2016 - 22:22 WIB
Indef: Indonesia Ikuti...
Indef: Indonesia Ikuti Tren Deflasi Global
A A A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan, cepat atau lambat Indonesia mengikuti tren dunia mengalami deflasi secara global. Deflasi global terjadi selain karena lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, ditambah jatuhnya harga-harga komoditas dan energi khususnya minyak.

"Deflasi pada bulan Februari ini memperkuat argumentasi saya beberapa minggu lalu saat BI menurunkan suku bunga. Di mana semakin terbuka lebar bagi BI untuk kembali memangkas suku bunganya," ujar Dzulfian, Selasa (1/3/2016).

Dia menuturkan, deflasi akan terus berlanjut selama perekonomian global masih belum pulih dan harga-harga komoditas dan energi masih anjlok seperti saat ini.

Menurut Dzulfian, jatuhnya harga komoditas memukul perekonomian Indonesia lantaran ekspor Indonesia sangat bergantung pada barang-barang komoditas. Namun hal ini dapat dikompensasi dengan anjloknya harga minyak mengingat Indonesia adalah negara net importir minyak sehingga jatuhnya harga minyak merupakan bonus dan 'insentif' bagi perekonomian.

"Oleh karena itu, peluang ini harus dilihat dengan seksama oleh para pengambil kebijakan khususnya BI dan Pemerintah," katanya.

Sebalummnya Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menuturkan, indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2016 berdasarkan data BPS deflasi sebesar 0,09% (mtm), sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia. Deflasi IHK terutama disumbang deflasi komponen barang yang diatur Pemerintah (administered prices) dan komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods).

Atas perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan mencapai 4,42% (yoy) dan berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4%±1% (yoy). Untuk itu itu, koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, untuk mengantisipasi kemungkinan tekanan inflasi kelompok volatile foods.

Baca Juga:

BPS Catat Februari 2016 Alami Deflasi 0,09%

BPS Berharap Tren Deflasi Terus Berlanjut

Enam Komponen Ini Sumbang Deflasi Februari
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9091 seconds (0.1#10.140)