Harga Minyak Dunia Kembali Jatuh

Rabu, 02 Maret 2016 - 09:46 WIB
Harga Minyak Dunia Kembali...
Harga Minyak Dunia Kembali Jatuh
A A A
TOKYO - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini turun setelah data industri mulai terlihat bangkit yang menunjukkan stok minyak Amerika Serikat (AS) berlimpah.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/3/2016), harga minyak mentah brent untuk pengiriman Mei turun 8 sen menjadi USD36,73 per barel pada pukul 01.17 GMT, setelah naik 24 sen pada Selasa. Kontrak tersebut menyentuh puncak intraday USD37,25 kemarin, tertinggi sejak 5 Januari tahun ini.

Minyak mentah NYMEX untuk pengiriman April turun 34 sen atau sekitar 1% menjadi USD34,06 per barel, setelah kemrin naik 65 sen di belakang perusahaan Wall Street. Minyak mentah AS mencapai puncak satu bulan pada Selasa.

Persediaan minyak mentah AS naik 9,9 juta barel pekan lalu, data dari American Petroleum Institute menunjukkan kemarin. Angka tersebut jauh di atas 3,6 juta barel peningkatan yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters.

Beberapa pedagang yang menguatkan dari data resmi dari Administrasi Informasi Energi (EIA) karena di kemudian hari akan membangun cukup besar, yang bisa memotong rebound pasar minyak dari dua pekan terakhir.

Meskipun mengalami penurunan hari ini, harga minyak mentah cenderung terus tinggi dalam dua pekan terakhir sejak menyentuh level terendah dalam 12 tahun di bawah USD30 per barel antara akhir Januari sampai pertengahan Februari.

"Sentimen jelas telah bergeser untuk komoditas dalam dua pekan terakhir. Harga minyak mentah dan bijih besi mencapai puncak tinggi dalam satu bulan," kata ANZ Bank.

Harga minyak mentah didukung oleh pernyataan Menteri Energi Rusia Alexander Novak bahwa perusahaan minyak di negara itu mendukung janji untuk rata-rata produksi tahun ini pada tingkat Januari, tapi tidak mendukung proposal untuk memotong produksi minyak.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang langkah-langkah yang lebih radikal untuk menyeimbangkan pasar minyak dunia, di atas rencana pembekuan produksi bersama-sama oleh Moskow dengan Arab Saudi, Qatar, dan Venezuela.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2247 seconds (0.1#10.140)