Penyaluran Kredit Perbankan Januari Tumbuh 9,3%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit perbankan hingga akhir Januari 2016 sebesar Rp4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year of year/yoy). Tapi pertumbuhan bulan Januari 2016 melambat dibandingkan pertumbuhan bulan Desember 2015 yang mencapai 10% (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan, sementara suku bunga kredit tidak berubah. Pada Januari 2016, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%.
Sementara itu dijelaskan, suku bunga kredit pada Januari 2016 tercatat sebesar 12,83%, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya. Disamping itu, likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2016 tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9% (yoy).
"Berdasarkan komponennya perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang turun dari 8,4% pada Desember 2015 menjadi sebesar 6,2% (yoy) pada Januari 2016," tandasnya.
"Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan, sementara suku bunga kredit tidak berubah. Pada Januari 2016, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%.
Sementara itu dijelaskan, suku bunga kredit pada Januari 2016 tercatat sebesar 12,83%, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya. Disamping itu, likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2016 tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9% (yoy).
"Berdasarkan komponennya perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang turun dari 8,4% pada Desember 2015 menjadi sebesar 6,2% (yoy) pada Januari 2016," tandasnya.
(akr)