Masyarakat Marginal Harus Tumbuh Lebih Cepat
A
A
A
BANJARMASIN - Masyarakat marginal harus dibantu tumbuh lebih cepat dibanding masyarakat yang sudah mapan. Sehingga, kesenjangan akan menyempit dan pertumbuhan ekonomi akan melesat karena semakin banyak penggerak ekonomi.
"Masyarakat kecil harus diberdayakan dan dibina agar semakin maju dan berkembang, memiliki daya saing apalagi menghadapi era persaingan global," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) di hadapan ribuan kader Partai Perindo yang menghadiri pelantikan DPC Kalimantan Selatan, Kamis (3/3/2016).
Dia mengatakan agar masyarakat bawah tumbuh lebih cepat mereka harus diberikan perhatian khusus. "Diberikan pendanaan murah, diberikan pelatihan, diberikan perlindungan proteksi dan kebijakan-kebijakan khusus supaya mereka bisa tumbuh," imbuh HT.
Pembangunan masyarakat kecil ini bisa dipetakan berdasarkan karakteristik daerahnya. Untuk daerah-daerah padat penduduk misalnya, UMKM akan bisa bertumbuh dengan subur. Begitu juga daerah pertanian, atau daerah nelayan maka perlakuan khusus bagi petani juga harus diterapkan sesuai kebutuhannya masing-masing.
Tidak berhenti sebatas konsep, untuk memberdayakan masyarakat kecil Partai Perindo telah membuat program partai yaitu membina UMKM secara keseluruhan. Mulai dari pelatihan, modal usaha berupa gerobak usaha, hingga pendsampinggan hingga usaha tersebut bertumbuh besar.
Program ini telah berjalan dengan UMKM binaan yang tersebar di berbagai provinsi. Ribuan gerobak saat ini juga telah disiapkan untuk segera disalurkan ke seluruh Indonesia. Tidak main-main Partai Perindo mematok angka 10.000 gerobak usaha untuk UMKM binaan.
HT menjelaskan ini lah yang menjadi perjuangan Partai Perindo yaitu mewujudkan Indonesia sejahtera. Untuk itu, dia menekankan agar kader Partai Perindo harus terus aktif untuk dalam membangun masyarakat.
Dalam pelantikan tersebut HT menjelaskan kepada kader apa yang diperjuangkan oleh Partai Perindo sejatinya telah terulis dalam pembukaan UUD 1945. Cita-cita bangsa yang yang belum tercapai saat ini, yaitu mewujudkan Indonesia yang makmur dan rakyatnya sejahtera.
Pria asal Jawa Timur tersebut merinci tujuan bernegara yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Hal tersebut merupakan suatu rangkaian yang berurutan. Dia mengatakan dua dari lima tujuan bernegara tersebut telah tercapai yaitu merdeka dan bersatu. Namun Indonesia belum sepenuhnya berdaulat, juga belum adil dan belum makmur. "Indonesia sudah berdaulat belum? Jawabannya sudah dan belum," kata HT.
Dia menjelaskan untuk hal mengenai wilayah, batas-batas negara Indonesia sudah jelas berdaulat. Namun, untuk hal-hal yang bersifat strategis sejatinya Indonesia belum berdaulat.
Dia mencontohkan dalam bidang pangan Indonesia masih bergantung dengan impor. Mulai dari kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe, hingga garam pun impor. Padhal Indonesia dikenal sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia.
"Indonesia tidak mungkin jadi bangsa yang kuat kalau yang pokok-pokok kita tergantung dari luar negeri. Indonesia suatu saat harus mampu mandiri swasembada pangan," kata HT.
Indonesia, tambah HT, juga harus berdaulat energi, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat dalam industri strategis yang menyangkut hidup orang banyak.
"Masyarakat kecil harus diberdayakan dan dibina agar semakin maju dan berkembang, memiliki daya saing apalagi menghadapi era persaingan global," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) di hadapan ribuan kader Partai Perindo yang menghadiri pelantikan DPC Kalimantan Selatan, Kamis (3/3/2016).
Dia mengatakan agar masyarakat bawah tumbuh lebih cepat mereka harus diberikan perhatian khusus. "Diberikan pendanaan murah, diberikan pelatihan, diberikan perlindungan proteksi dan kebijakan-kebijakan khusus supaya mereka bisa tumbuh," imbuh HT.
Pembangunan masyarakat kecil ini bisa dipetakan berdasarkan karakteristik daerahnya. Untuk daerah-daerah padat penduduk misalnya, UMKM akan bisa bertumbuh dengan subur. Begitu juga daerah pertanian, atau daerah nelayan maka perlakuan khusus bagi petani juga harus diterapkan sesuai kebutuhannya masing-masing.
Tidak berhenti sebatas konsep, untuk memberdayakan masyarakat kecil Partai Perindo telah membuat program partai yaitu membina UMKM secara keseluruhan. Mulai dari pelatihan, modal usaha berupa gerobak usaha, hingga pendsampinggan hingga usaha tersebut bertumbuh besar.
Program ini telah berjalan dengan UMKM binaan yang tersebar di berbagai provinsi. Ribuan gerobak saat ini juga telah disiapkan untuk segera disalurkan ke seluruh Indonesia. Tidak main-main Partai Perindo mematok angka 10.000 gerobak usaha untuk UMKM binaan.
HT menjelaskan ini lah yang menjadi perjuangan Partai Perindo yaitu mewujudkan Indonesia sejahtera. Untuk itu, dia menekankan agar kader Partai Perindo harus terus aktif untuk dalam membangun masyarakat.
Dalam pelantikan tersebut HT menjelaskan kepada kader apa yang diperjuangkan oleh Partai Perindo sejatinya telah terulis dalam pembukaan UUD 1945. Cita-cita bangsa yang yang belum tercapai saat ini, yaitu mewujudkan Indonesia yang makmur dan rakyatnya sejahtera.
Pria asal Jawa Timur tersebut merinci tujuan bernegara yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Hal tersebut merupakan suatu rangkaian yang berurutan. Dia mengatakan dua dari lima tujuan bernegara tersebut telah tercapai yaitu merdeka dan bersatu. Namun Indonesia belum sepenuhnya berdaulat, juga belum adil dan belum makmur. "Indonesia sudah berdaulat belum? Jawabannya sudah dan belum," kata HT.
Dia menjelaskan untuk hal mengenai wilayah, batas-batas negara Indonesia sudah jelas berdaulat. Namun, untuk hal-hal yang bersifat strategis sejatinya Indonesia belum berdaulat.
Dia mencontohkan dalam bidang pangan Indonesia masih bergantung dengan impor. Mulai dari kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe, hingga garam pun impor. Padhal Indonesia dikenal sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia.
"Indonesia tidak mungkin jadi bangsa yang kuat kalau yang pokok-pokok kita tergantung dari luar negeri. Indonesia suatu saat harus mampu mandiri swasembada pangan," kata HT.
Indonesia, tambah HT, juga harus berdaulat energi, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat dalam industri strategis yang menyangkut hidup orang banyak.
(dmd)