Asosiasi Pengusaha Ungkap Alasan Marak Pengemplang Pajak di RI

Kamis, 10 Maret 2016 - 13:20 WIB
Asosiasi Pengusaha Ungkap...
Asosiasi Pengusaha Ungkap Alasan Marak Pengemplang Pajak di RI
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita menerangkan tidak adanya kepastian hukum membuat banyak orang di Indonesia memainkan dan mengemplang pajak. Dia juga menambahkan pembayaran pajak di Tanah Airnya menurutnya masih bisa dimanipulasi dengan cara negosiasi.

"Bagi pengusaha yang sudah terbiasa bisnis di luar negeri tidak terbiasa main pajak, karena tak bisa dimainin. Kalau di Indonesia, orang bisa main pajak karena masih bisa dinegosiasikan. Tidak ada kepastian hukum, semuanya bisa dinego," jelasnya di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Karena itu, lanjut dia penegakan hukum dapat menjadi salah satu cara untuk mendongkrak penerimaan pajak dari para wajib pajak (WP). Selain itu menurutnya pelayanan juga perlu dibenahi agar ketika membayar pajak, para wajib pajak tidak perlu direpotkan dengan prosedur berbelit dan merepotkan.

"Kalau mau pajak kita beres, maka 3 hal ini harus beres. Sistemnya, IT dan Sumber Daya Manusia (SDM). Sistemnya harus pasti, tidak bisa dinego, teknologinya harus maju. Jangan sampai kita bayar pajak tapi butuh usaha repot. Kemudian SDM, sistem baik, teknologi maju, kalau manuasianya tidak beres, enggak ada artinya," pungkasnya.

(Baca Juga: Strategi Menkeu Genjot Peningkatan Penerimaan Pajak)

Sementara itu sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menerangkan bakal mengoptimalkan pemeriksa dan penyidik pajak yang berjumlah 4.551, meski jumlah ini dinilai tidak sepadan dengan jumlah wajib pajak. "2016 ini tahun penegakan hukum, salah satu elemennya adalah pemeriksa pajak. Kami harap pemeriksa bisa melakukan tugasnya secara optimal," jelasnya.
(akr)
Berita Terkait
Aksi Menuntut Reformasi...
Aksi Menuntut Reformasi Pegawai Pajak
Negara yang Kaya Tanpa...
Negara yang Kaya Tanpa Memungut Pajak dari Rakyatnya
Diskon Pajak Mobil Baru...
Diskon Pajak Mobil Baru Berlaku Mulai 1 Maret 2021
Pertama di Indonesia,...
Pertama di Indonesia, Pelopor Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Desa Secara Elektronik
Kapolri: Polri akan...
Kapolri: Polri akan Kawal Kepatuhan Wajib Pajak untuk Bayar Pajak
Adaro Raih Penghargaan...
Adaro Raih Penghargaan Wajib Pajak
Berita Terkini
Harta 50 Miliarder Korea...
Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS
1 jam yang lalu
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
2 jam yang lalu
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
2 jam yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
3 jam yang lalu
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
4 jam yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
4 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved