IHSG Dibuka Melemah Saat Bursa Saham Asia Variatif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah tipis alias berkurang 1,30 poin atau 0,03% ke level 4.848,48, di tengah masih variatifnya bursa saham Asia.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup berkurang 27,75 poin atau 0,56% ke level 4.849,78. Pelemahan IHSG di tengah mayoritas melemahnya bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari Reuters, saham Asia mixed (variatif) dan dolar Amerika Serikat (USD) pun terlihat ragu-ragu lantaran pasar menunggu dengan cemas atas keputusan yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga AS tahun ini.
Meski tida ada langkah yang diharapkan pada pertemuan tersebut, itu tidak termasuk update dari proyeksi ekonomi anggota Fed dan konferensi pers dengan Ketua Janet Yellen, peristiwa yang menyebabkan reaksi pasar di masa lalu.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%. Indeks Jepang Nikkei N225 terlihat melemah 60,93 poin atau 0,36% ke level 17.056, Indeks Hang Seng naik 16,93 poin atau 0,08% ke level 20.305,70 Indeks Shanghai juga naik 4,7 poin atau 0,16% ke level 2.870,10.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 triliun dengan 8 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp955,605 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp16,16 miliar dan aksi beli Rp15,21 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 13 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp325 menjadi Rp103.800, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp50m menjadi Rp17.900, dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik Rp45 menjadi Rp1.735.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050 menjadi Rp64.550, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp475 menjadi Rp43.575, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp125 menjadi Rp7.525.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup berkurang 27,75 poin atau 0,56% ke level 4.849,78. Pelemahan IHSG di tengah mayoritas melemahnya bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari Reuters, saham Asia mixed (variatif) dan dolar Amerika Serikat (USD) pun terlihat ragu-ragu lantaran pasar menunggu dengan cemas atas keputusan yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga AS tahun ini.
Meski tida ada langkah yang diharapkan pada pertemuan tersebut, itu tidak termasuk update dari proyeksi ekonomi anggota Fed dan konferensi pers dengan Ketua Janet Yellen, peristiwa yang menyebabkan reaksi pasar di masa lalu.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%. Indeks Jepang Nikkei N225 terlihat melemah 60,93 poin atau 0,36% ke level 17.056, Indeks Hang Seng naik 16,93 poin atau 0,08% ke level 20.305,70 Indeks Shanghai juga naik 4,7 poin atau 0,16% ke level 2.870,10.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 triliun dengan 8 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp955,605 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp16,16 miliar dan aksi beli Rp15,21 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 13 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp325 menjadi Rp103.800, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp50m menjadi Rp17.900, dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik Rp45 menjadi Rp1.735.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050 menjadi Rp64.550, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp475 menjadi Rp43.575, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp125 menjadi Rp7.525.
(izz)