Blue Bird: Kami Siap Bersaing dengan Aturan Fair
A
A
A
JAKARTA - PT Blue Bird Tbk menyatakan siap berkompetisi dengan moda transportasi berbasis angkutan online asalkan dengan kesetaraan regulasi. Mereka berharap tercipta persaingan usaha yang fair.
Presiden Direktur Blue Bird, Purnomo Prawiro mengatakan, melalui perkembangan dan kompetisi industri yang terjadi dewasa ini, perseroan siap berkompetisi dengan pengalaman bertahun-tahun yang membuktikan bahwa perusahaan justru tumbuh signifikan ketika ada kompetitor baru.
"Namun demikian, tentu persaingan harus terjadi dalam iklim industri yang berada dalam kesetaraan regulasi (same level playing field)," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/3/2016).
Menurut Purnomo, Blue Bird terbukti selalu mampu menghadapi dinamika persaingan bisnis dengan menerapkan berbagai inovasi. Misalnya, untuk mempermudah pelanggan, Blue Bird tercatat sebagai perusahaan pertama di dunia yang mengembangkan pemesanan taksi melalui mobile app pada 2011 di sistem BlackBerry.
"Saat ini, aplikasi bernama My Blue Bird ini juga tersedia di berbagai platform seperti Android dan iOS. Tentunya, aplikasi ini akan terus dikembangkan sesuai dengan teknologi dan kebutuhan pelanggan," terangnya.
Berawal dari hanya dengan dua armada untuk mendukung operasional bisnisnya, kini Blue Bird bertransformasi menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat.
Perseroan memiliki 15 anak perusahaan serta mengelola sekitar 35.000 armada dan sekitar lebih dari 40.000 pengemudi dan staf di hampir 20 kota di Indonesia, seperti Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
Blue Bird beroperasi dengan komitmen memberikan pelayanan transportasi darat yang aman, andal dan nyaman dengan menyediakan kemudahan akses bagi para pelanggan melalui jaringan distribusi ekstensif yang mencakup 75 pool dan lebih dari 590 titik penjemputan eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.
Sejalan dengan nilai-nilai perusahaan untuk menghadirkan product excellence, process excellence, dan people excellence bagi para pengguna jasa, Blue Bird terus melakukan terobosan baru dalam mengembangkan produk dan layanannya.
Sebagai bagian dari inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada penumpang, sejak 2014 Blue Bird meluncurkan taksi khusus bagi penumpang difabel Blue Bird Lifecare Taxi dan layanan taksi reguler dengan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) untuk mengakomodasi kapasitas penumpang dan barang yang lebih besar pada Agustus 2015 lalu.
Untuk memastikan terjaganya kualitas layanan, Blue Bird secara aktif melaksanakan program pelatihan dan pengembangan SDM bagi para pengemudi yang merupakan ujung tombak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
"Program pelatihan tersebut tidak hanya dilakukan untuk memastikan para pengemudi memahami prinsip safety driving dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga untuk membekali mereka dengan kemampuan nok teknis yang dibutuhkan," pungkasnya.
Di samping itu, Blue Bird juga berkelanjutan melaksanakan berbagai program CSR, antara lain pemberian beasiswa kepada anak-anak pengemudi yang berprestasi, program pemberdayaan wanita melalui pelatihan skill bagi keluarga pengemudi, program Umrah bagi para pengemudi dan staf dengan kinerja terbaik serta program-program lain di bidang lingkungan hidup, budaya, dan sosial.
Presiden Direktur Blue Bird, Purnomo Prawiro mengatakan, melalui perkembangan dan kompetisi industri yang terjadi dewasa ini, perseroan siap berkompetisi dengan pengalaman bertahun-tahun yang membuktikan bahwa perusahaan justru tumbuh signifikan ketika ada kompetitor baru.
"Namun demikian, tentu persaingan harus terjadi dalam iklim industri yang berada dalam kesetaraan regulasi (same level playing field)," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/3/2016).
Menurut Purnomo, Blue Bird terbukti selalu mampu menghadapi dinamika persaingan bisnis dengan menerapkan berbagai inovasi. Misalnya, untuk mempermudah pelanggan, Blue Bird tercatat sebagai perusahaan pertama di dunia yang mengembangkan pemesanan taksi melalui mobile app pada 2011 di sistem BlackBerry.
"Saat ini, aplikasi bernama My Blue Bird ini juga tersedia di berbagai platform seperti Android dan iOS. Tentunya, aplikasi ini akan terus dikembangkan sesuai dengan teknologi dan kebutuhan pelanggan," terangnya.
Berawal dari hanya dengan dua armada untuk mendukung operasional bisnisnya, kini Blue Bird bertransformasi menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat.
Perseroan memiliki 15 anak perusahaan serta mengelola sekitar 35.000 armada dan sekitar lebih dari 40.000 pengemudi dan staf di hampir 20 kota di Indonesia, seperti Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
Blue Bird beroperasi dengan komitmen memberikan pelayanan transportasi darat yang aman, andal dan nyaman dengan menyediakan kemudahan akses bagi para pelanggan melalui jaringan distribusi ekstensif yang mencakup 75 pool dan lebih dari 590 titik penjemputan eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.
Sejalan dengan nilai-nilai perusahaan untuk menghadirkan product excellence, process excellence, dan people excellence bagi para pengguna jasa, Blue Bird terus melakukan terobosan baru dalam mengembangkan produk dan layanannya.
Sebagai bagian dari inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada penumpang, sejak 2014 Blue Bird meluncurkan taksi khusus bagi penumpang difabel Blue Bird Lifecare Taxi dan layanan taksi reguler dengan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) untuk mengakomodasi kapasitas penumpang dan barang yang lebih besar pada Agustus 2015 lalu.
Untuk memastikan terjaganya kualitas layanan, Blue Bird secara aktif melaksanakan program pelatihan dan pengembangan SDM bagi para pengemudi yang merupakan ujung tombak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
"Program pelatihan tersebut tidak hanya dilakukan untuk memastikan para pengemudi memahami prinsip safety driving dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga untuk membekali mereka dengan kemampuan nok teknis yang dibutuhkan," pungkasnya.
Di samping itu, Blue Bird juga berkelanjutan melaksanakan berbagai program CSR, antara lain pemberian beasiswa kepada anak-anak pengemudi yang berprestasi, program pemberdayaan wanita melalui pelatihan skill bagi keluarga pengemudi, program Umrah bagi para pengemudi dan staf dengan kinerja terbaik serta program-program lain di bidang lingkungan hidup, budaya, dan sosial.
(dmd)