PLTU Batang Diharapkan Rampung 2020
A
A
A
BATANG - Pemerintah Daerah Kabupetan Batang, Jawa Tengah berharap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang dapat beroperasi pada 2020. Sehingga, bisa memasok kebutuhan listrik nasional yang kebutuhannya terus meningkat.
"Kebutuhan listrik nasional meningkat terus lebih dari 8% per tahun. Ini harus terpenuhi," ujar Wakil Bupati Batang, Soetadi, Kamis (24/3/2016).
Di sisi lain, dia berharap proyek pembangunan PLTU berdampak langsung pada perekonomian Kabupaten Batang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. "Jadi kami harap kebutuhan pekerja untuk PLTU Batang, nantinya diutamakan warga Batang," imbuhnya.
Kehadiran PLTU Batang, lanjut dia, juga sebagai salah satu keyakinan para investor untuk menanamkan modalnya di kabupaten tersebut. Sebab, iklim investasi yang kondusif dan positif berdampak sangat baik bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini sudah ada sejumlah investor yang siap masuk Batang, yakni untuk industri tekstil, kayu dan kimia," imbuhnya.
Adapun proses pemagaran lahan untuk proyek pembangunan PLTU dihadiri Muspida Kabupaten Batang, tokoh agama, serta tokoh masyarakat setempat.
"Kebutuhan listrik nasional meningkat terus lebih dari 8% per tahun. Ini harus terpenuhi," ujar Wakil Bupati Batang, Soetadi, Kamis (24/3/2016).
Di sisi lain, dia berharap proyek pembangunan PLTU berdampak langsung pada perekonomian Kabupaten Batang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. "Jadi kami harap kebutuhan pekerja untuk PLTU Batang, nantinya diutamakan warga Batang," imbuhnya.
Kehadiran PLTU Batang, lanjut dia, juga sebagai salah satu keyakinan para investor untuk menanamkan modalnya di kabupaten tersebut. Sebab, iklim investasi yang kondusif dan positif berdampak sangat baik bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini sudah ada sejumlah investor yang siap masuk Batang, yakni untuk industri tekstil, kayu dan kimia," imbuhnya.
Adapun proses pemagaran lahan untuk proyek pembangunan PLTU dihadiri Muspida Kabupaten Batang, tokoh agama, serta tokoh masyarakat setempat.
(dmd)