Era SBY Sudah Putuskan Blok Masela Dibangun di Laut
A
A
A
JAKARTA - Pengamat energi dan mineral dari Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya mengungkapkan, era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2010 telah memutuskan pembangunan kilang Blok Masela akan dilakukan di atas laut (offshore). (Baca: Jokowi Akhirnya Putuskan Kilang Blok Masela Dibangun di Darat)
Menurutnya, pengembangan Blok Masela memang sudah mencuat sejak beberapa tahun lalu, dan sekarang hanya usulan untuk meningkatkan pengembangan. Sehingga, perlu dikaji ulang dari sisi hukum, apakah baik jika mengubah keputusan pengembangan menjadi onshore pada tahun ini, padahal pada 2010 diputuskan melalui offshore.
Pertama, dari segi waktu sudah cukup lama, sejak tahun kan dan sudah disetujui pada 2010 untuk bangun di floating. "Maka, perlu dicek dulu legal dan hukumnya, karena pada 2010 sudah disetujui, untuk floating. Jadi secara legal, perlu dicek bisa dibatalkan atau diganti tidak," kata dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (25/3/2016).
Meski demikian, Berly tiadk menyebutkan bahwa keputusan pemerintah untuk mengembangkan Masela secara onshore dinilai tidak tepat dan tidak konsisten. Namun mengingatkan, sebaiknya pemerintah mengkaji kembali untuk urusan tersebut, agar tidak terjadi masalah hukum kedepannya.
(Baca:Pengusaha Lokal Diminta Tak Hanya Jadi Penonton Blok Masela)
"Memang kan putusan floating sudah ada sejak 2010. Saya tidak mengatakan pemerintah tidak konsisten terhadap apa yang sudah diputuskan. Namun, ada baiknya pemerintah menkaji kembali untuk urusan tersebut agar tidak terjadi masalah hukum untuk ke depannya," kata dia.
Kedua, lanjut berly, untuk onshore ataupun offshore, pasti ada untung ruginya karena keduanya berpotensi demikian. tidak ada yang lebih untung maupun lebih rugi. Jika di darat, maka penerimaan pemerintah akan lebih rendah.
"Kalau sudah mulai beroperasi, 2025 dan kalau ontime itu juga, akan lebih rendah dari segi penerimaannya dibanding yang floating. Floating juga sama, meski dari segi penerimaan besar, namun mungkin teknologi yang digunakan jauh lebih tinggi dibanding dibangun di darat," pungkasnya.
Baca Juga:
Jokowi Pilih Kilang Darat, Menteri ESDM Pastikan Blok Masela Molor
Hipmi Kaget Jokowi Ambil Keputusan Cepat Soal Blok Masela
Jokowi Pilih Saran Rizal Ramli, Ini Reaksi Sudirman Said
Menurutnya, pengembangan Blok Masela memang sudah mencuat sejak beberapa tahun lalu, dan sekarang hanya usulan untuk meningkatkan pengembangan. Sehingga, perlu dikaji ulang dari sisi hukum, apakah baik jika mengubah keputusan pengembangan menjadi onshore pada tahun ini, padahal pada 2010 diputuskan melalui offshore.
Pertama, dari segi waktu sudah cukup lama, sejak tahun kan dan sudah disetujui pada 2010 untuk bangun di floating. "Maka, perlu dicek dulu legal dan hukumnya, karena pada 2010 sudah disetujui, untuk floating. Jadi secara legal, perlu dicek bisa dibatalkan atau diganti tidak," kata dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (25/3/2016).
Meski demikian, Berly tiadk menyebutkan bahwa keputusan pemerintah untuk mengembangkan Masela secara onshore dinilai tidak tepat dan tidak konsisten. Namun mengingatkan, sebaiknya pemerintah mengkaji kembali untuk urusan tersebut, agar tidak terjadi masalah hukum kedepannya.
(Baca:Pengusaha Lokal Diminta Tak Hanya Jadi Penonton Blok Masela)
"Memang kan putusan floating sudah ada sejak 2010. Saya tidak mengatakan pemerintah tidak konsisten terhadap apa yang sudah diputuskan. Namun, ada baiknya pemerintah menkaji kembali untuk urusan tersebut agar tidak terjadi masalah hukum untuk ke depannya," kata dia.
Kedua, lanjut berly, untuk onshore ataupun offshore, pasti ada untung ruginya karena keduanya berpotensi demikian. tidak ada yang lebih untung maupun lebih rugi. Jika di darat, maka penerimaan pemerintah akan lebih rendah.
"Kalau sudah mulai beroperasi, 2025 dan kalau ontime itu juga, akan lebih rendah dari segi penerimaannya dibanding yang floating. Floating juga sama, meski dari segi penerimaan besar, namun mungkin teknologi yang digunakan jauh lebih tinggi dibanding dibangun di darat," pungkasnya.
Baca Juga:
Jokowi Pilih Kilang Darat, Menteri ESDM Pastikan Blok Masela Molor
Hipmi Kaget Jokowi Ambil Keputusan Cepat Soal Blok Masela
Jokowi Pilih Saran Rizal Ramli, Ini Reaksi Sudirman Said
(izz)