Mandiri Turunkan Bunga Sektor Produktif dan KPR
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menurunkan suku bunga kredit sektor produktif di segmen korporasi, komersial dan Small Medium Enterprise (SME) sebesar 25 basis poin yang berlaku 1 April 2016. Penurunan suku bunga dilakukan seiring turunnya biaya dana Bank Mandiri.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, selain menurunkan suku bunga di segmen tersebut, Bank Mandiri juga menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) hingga 50 basis poin.
"Penurunan suku bunga ini diberlakukan untuk customer secara selektif dan diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia tumbuh ke arah yang lebih baik," katanya di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Rohan memastikan bahwa kinerja Bank Mandiri tidak akan terpengaruh penerapan suku bunga rendah ini karena perseroan juga mendorong peningkatan sumber dana murah. Saat ini, Bank Mandiri memulai penerapan suku bunga rendah single digit dengan mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Bank Mandiri akan meyalurkan KUR hingga Rp13 triliun, meningkat dibanding alokasi tahun lalu sebesar Rp3,5 triliun. Pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit hingga Rp595,5 triliun, tumbuh 12,4% dari posisi 2014 senilai Rp530 triliun.
Perseroan terus memacu pembiayaan ke sektor produktif. Di mana pada akhir 2015, kredit ke sektor produktif tumbuh 13,0% mencapai Rp463,8 triliun. Kredit investasi tumbuh 14,2% dan kredit modal kerja tumbuh 12,3%. Sektor terkait infrastruktur, yaitu konstruksi mencatat akselerasi tumbuh 4,2%, diikuti industri pengolahan sebesar 21,7%.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 22,9% menjadi Rp42,5 triliun pada Desember 2015. Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 1.108.992 nasabah.
Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% menjadi Rp75,8 triliun.
Adapun sepanjang tahun lalu, DPK perseroan mencapai Rp676,4 triliun. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp443,9 triliun, terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp19,3 triliun menjadi Rp271,7 triliun.
"Kami berharap, langkah yang kami lakukan ini juga diikuti bank-bank lain di Indonesia, sehingga upaya kita bersama untuk mampu mendorong perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dapat terwujud," jelas Rohan.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, selain menurunkan suku bunga di segmen tersebut, Bank Mandiri juga menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) hingga 50 basis poin.
"Penurunan suku bunga ini diberlakukan untuk customer secara selektif dan diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia tumbuh ke arah yang lebih baik," katanya di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Rohan memastikan bahwa kinerja Bank Mandiri tidak akan terpengaruh penerapan suku bunga rendah ini karena perseroan juga mendorong peningkatan sumber dana murah. Saat ini, Bank Mandiri memulai penerapan suku bunga rendah single digit dengan mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Bank Mandiri akan meyalurkan KUR hingga Rp13 triliun, meningkat dibanding alokasi tahun lalu sebesar Rp3,5 triliun. Pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit hingga Rp595,5 triliun, tumbuh 12,4% dari posisi 2014 senilai Rp530 triliun.
Perseroan terus memacu pembiayaan ke sektor produktif. Di mana pada akhir 2015, kredit ke sektor produktif tumbuh 13,0% mencapai Rp463,8 triliun. Kredit investasi tumbuh 14,2% dan kredit modal kerja tumbuh 12,3%. Sektor terkait infrastruktur, yaitu konstruksi mencatat akselerasi tumbuh 4,2%, diikuti industri pengolahan sebesar 21,7%.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 22,9% menjadi Rp42,5 triliun pada Desember 2015. Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 1.108.992 nasabah.
Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% menjadi Rp75,8 triliun.
Adapun sepanjang tahun lalu, DPK perseroan mencapai Rp676,4 triliun. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp443,9 triliun, terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp19,3 triliun menjadi Rp271,7 triliun.
"Kami berharap, langkah yang kami lakukan ini juga diikuti bank-bank lain di Indonesia, sehingga upaya kita bersama untuk mampu mendorong perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dapat terwujud," jelas Rohan.
(izz)