Rupiah Menanti Efek Positif Jelang Rilis Data Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diperkirakan dengan adanya rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan akan bergerak pada rentang deflasi -0,11 hingga inflasi 0,11 mampu memberikan imbas positif terhadap rupiah jelang memasuki kuartal II/2016.
"Pelaku pasar yang merespon positif kondisi tersebut membuat laju USD tertekan oleh aksi jual para pelaku pasar valuta asing," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.285/USD serta resisten Rp13.300/USD serta tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah. Sementara, masih cenderung melemahnya laju USD memberikan angin segar bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.
Menurutnya pelaku pasar pun akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat melakukan aksi beli pada mata uang selain USD.
Hari kedua pasca penyampaian pernyataan Kepala The Fed, Janet Yellen di forum ekonomi New York yang cenderung dovish terlihat USD melanjutkan pelemahannya terhadap beberapa mata uang dunia lainnya seperti EUR, NZD, JPY, CNY, CHF, CAD, RUB. Pelaku pasar terlihat masih melakukan aksi jual nya terhadap USD.
"Keadaan tersebut terlihat dari candle daily USD yang rata-rata membentuk Black Marubozu pada perdagangan valas sehingga membuat Rupiah terlihat menguat signifikan," pungkasnya.
"Pelaku pasar yang merespon positif kondisi tersebut membuat laju USD tertekan oleh aksi jual para pelaku pasar valuta asing," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.285/USD serta resisten Rp13.300/USD serta tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah. Sementara, masih cenderung melemahnya laju USD memberikan angin segar bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.
Menurutnya pelaku pasar pun akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat melakukan aksi beli pada mata uang selain USD.
Hari kedua pasca penyampaian pernyataan Kepala The Fed, Janet Yellen di forum ekonomi New York yang cenderung dovish terlihat USD melanjutkan pelemahannya terhadap beberapa mata uang dunia lainnya seperti EUR, NZD, JPY, CNY, CHF, CAD, RUB. Pelaku pasar terlihat masih melakukan aksi jual nya terhadap USD.
"Keadaan tersebut terlihat dari candle daily USD yang rata-rata membentuk Black Marubozu pada perdagangan valas sehingga membuat Rupiah terlihat menguat signifikan," pungkasnya.
(akr)