Tol Laut Redam Inflasi Indonesia Timur

Jum'at, 01 April 2016 - 16:39 WIB
Tol Laut Redam Inflasi Indonesia Timur
Tol Laut Redam Inflasi Indonesia Timur
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama periode Februari 2016 perkembangan angkutan darat dalam negeri mengalami peningkatan signifikan, yakni 48,44% atau 2,9 juta penumpang dibanding periode sama 2015.

Sementara, jumlah barang yang diangkut mencapi 9,01% atau 39,7 juta ton. Hal ini menurut pengamatan BPS lantaran sudah berkembangnya pemanfaatan tol laut di Indonesia.

Saat ini, tol laut yang sudah mulai beroperasi di antaranya yakni, antara lain Tanjung Priuk-Natuna, Tanjung Perak-Merauke, Tanjung Perak-Waingapu, dan Tanjung Perak-Timika. Sedangkan yang belum selesai dan sebentar lagi akan beroperasi Tanjung Priok-Biak dan Makassar-Ternate-Bacan.

"Jadi, kenaikan jumlah angkutan laut baik itu penumpang maupun barang disebabkan karena sudah beroperasinya tol laut," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Menurut dia, dengan adanya tren peningkatan ini diharapkan inflasi di Indonesia bagian timur bisa berkurang, terutama di berbagai daerah yang inflasinya tergolong tinggi. "Kita harapannya akan ada penurunan inflasi di berbagai daerah, dan utamanya di daerah timur yang kadang kala inflasinya besar," katanya.

Pihaknya meyakini dengan adanya tol laut, kenaikan harga cabai dan bawang tidak akan mengintervensi, karena sistem distribusi terkendali. "Inflasi relatif kecil meski terjadi kenaikan bawang dan cabai nampaknya tidak akan mengintervensi dan yakin dengan sistem perbaikan distribusi tol laut dan perbaikan energi seperti BBM dan sebagainya, inflasi bisa terkendali," tandas Sasmito.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5357 seconds (0.1#10.140)